adsbygoogle.js'/> IBU DAN HARAPANKU | Tulisan Khozin_99
Home » , , » IBU DAN HARAPANKU

IBU DAN HARAPANKU

Written By Khozin_99 on Tuesday 22 December 2015 | 12/22/2015 04:08:00 am

IBU DAN HARAPANKU
Jalan hidup setiap manusia memang telah ditakdirkan yang maha pencipta. Ada yang diciptakan dengan keadaan yang baik, mulaik baik parasnya, baik tingkah lakunya sampai baik nasibnya. Sebaliknya juga ada manusia yang diciptakan dengan keadaan yang tidak baik, mulai paras yang kurang sedap dipandang, tingkah laku yang buruk dan nasib yang buruk.
Inilah kehidupan, selalu ada cerita yang berbeda setiap pribadi yang menjalaninya. Hidup adalah suatu pengorban dan juga butuh perjuangan dalam menikmatinya. Manusia adalah salah satu aktor utama yang bermain di panggung dunia yang tidak kekal ini. Kehidupan dimulai ketika seorang ibu melahirkan seorang bayi yang akan tumbuh menjadi seorang manusia.
Ahmad, itulah nama panggilanku dari kecil hingga sekarang. Aku dilahirkan dari keluarga sederhana, dari pasangan petani. Dalam segala keterbatasan saya dibesarkan hingga bisa menikmati dunia yang semakin hari semakin tidak nyaman untuk di huni.
Sejak kecil saya selalu dibiasakan hidup mandiri, mulai dari masuk TK saya sudah bisa mandi sendiri, sarapan sendiri, berpakain sendiri. Ibu pergi ke pasar untuk menjual barang dagangannya setiap pagi, sementara Bapak pergi kesawah mengolah sawahnya setelah subuh. Berangkat ke sekolah pun dititipkan tetangga. Memang inilah yang pernah aku rasakan semasa kecilku, hidup butuh perjuangan, ibu tidak pernah mengajarkan hidup manja, bapak selalu mengajarkan hidup disiplin.
Pernah berpikir, kenapa aku ada di dunia ini, untuk apa aku di dunia ini, lalu nanti aku akan jadi apa?, . Pikiran ini telah aku rasakan semenjak aku hafal huruf abjad, huruf hijaiyah. Kadang dikala tidak ada teman bermain, ku goreskan batu kapur ke tembok rumah milik tetangga, dengan kreatif aku menulis kata – kata, dan menggambar pemandangan gunung dengan dilengkapi dengan matahari yang bersinar cerah. Mungkin waktu itu aku tak tau maksud yang aku gambar, tapi itulah hobiku sejak kecil, Menggambar pemandangan gunung disertai matahari yang bersinar cerah.
Lagu pada masa kecil yang menjadi kesukaanku adalah naik – naik ke puncak gunung dan Bintang kecil. Pada masa kejayaan di TK, memang saya juga tergolong anak yang suka bernyanyi, walaupun dengan suara yang kurang nyaring. Masa kanak – kanak dalam hidupku terasa nikmat, hari – hari yang penuh kecerian, penuh tawa, suka bertengkar tapi cepat akur kembali. Waktu memang tidak bisa di putar kembali, kini zaman telah berganti, dahulu bermain kelereng, bermain petak umpet, bermain ular tangga adalah suatu kenikmatan yang luar biasa.
Ibu, adalah orang tua yang paling mulia dan berjasa dalam hidupku, aku tak menyangka ibu yang hanya lulusan SMP. Namun mampu menjadikan anaknya menjadi seorang sarjana. Do’a paling ampuh adalah do’a ibu, dengan do’a ibu kepada anaknya, ibu mampu menentukan anak menjadi baik dan bahkan bisa juga menjadikan anak buruk.
Seperti kata syair, kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Ternyata ungkapan seperti ini memang benar adanya. Ibu merawat kita untuk menjadi anak yang tumbuh, berkembang dan bisa hidup enak. Sungguh ironi bila ada seorang anak yang berani pada ibunya, samapi ada yang membentak, menganiaya bahkan sampai membunuh. Setiap Ibu pasti berharap punya anak yang baik, anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Tidak ada ibu yang ingin anaknya menjadi orang jahat. Bahkan menjadi patung seperti dalam dongeng maling kundang.
Gunung dan matahari, secara fisik gunung itu menjulang tinggi ke atas, sementara matahari itu selalu menyinari bumi tanpa mengharap balasan. Mungkin sejak kecil kenapa aku suka menggambar gunung dengan matahari, menyanyi naik – naik ke puncak gunung. Ternyata aku baru sadar, dari apa yang telah aku biasakan itu telah menyimpan makna yang besar. Menyimpan arti Filosofis yang sangat dalam.
Kedisiplinan, ketekunan, yang diajarkan ibu sejak kecil ternyata tidak sia – sia. Ibu dengan segala perjuangannya talah menjadikan aku pribadi yang tangguh, pribadi yang kuat. Tahan atas badai gelombang arus hedonisme. Sejak kecil ibu telah menanamkan sebuah bibit yang tidak ternilai harganya. Bibit itu bernama harapan, ibu menanamkan agar aku kelak menjadi orang yang berderajat tinggi, bisa bermanfaat bagi sesama dan ikhlas menjalani hidup. Harapan itu harus menjulang tinggi seperti gunung dan harapan itu harus tetap bersinar terang seperti matahari.
Allahummaghfirli, dunuubii, waliwalidayya, warkhamhuma kamaa robbayani shoghiro.......Selamat Hari Ibu...........22 Desember 2015........#bersambung

#Secuil Kenangan Penulis
Ah. Khoyin, S.Pd.I



Share this article :

1 komentar:

  1. クイーンカジノ クイーンカジノ 11bet 11bet 188bet 188bet 카지노 카지노 카지노 가입 쿠폰 카지노 가입 쿠폰 fun88 soikeotot fun88 soikeotot matchpoint matchpoint 카지노사이트 카지노사이트 クイーンカジノ クイーンカジノ 700

    ReplyDelete



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tulisan Khozin_99 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger