Orang-orang sudah mulai menyiapkan segala macam dan bentuk perlengkapan tahun baru. Mulai dari trompet, kembang api, baju baru, celana baru, dan semuanya baru. Seperti tahun yang juga baru.
Tepat tengah malam nanti acara peringatan tahun baru akan berlangsung, dengan selesainya segala macam peralatan yang dibutuhkan berarti semuanya beres.
Semua orang sangat berbahagia menyambut datangnya tahun baru, sebelum acara puncak pesta tahun baru dimulai. Untuk mengisi kegiatan sebelum acara, tidak sedikit orang mengajak sahabat, pacar maupun keluarga untuk jalan-jalan ketempat yang mereka suka nanti malam.
Tiggal lima menit lagi tahun akan berganti dengan tahu baru yang mereka harap bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
Semua orang yang hadir di tempat luas yang terbuka mulai bersiap-siap pada tempatnya masing-masing, perasaan bahagia dan mungkin ada yang tegang maupun sedih bercampur aduk menjadi satu.
Lima, empat, tiga, dua dan...langit yang tadinya gelap, seketika berubah bercahaya warna warni bagaikan pelangi dimalam hari dengan ratusan kilatan warna dan hujan kembang api tak luput dari pandangan mata. Bunyi yang dihasilkan trompet, ikut meramaikan suasana dengan suara sambung-menyambung seperti bersahut-sahutan. Ada yang menyanyikan lagu, tertawa bahagia, bahkan ada seorang lelaki yang membacakan puisi untuk kekasihnya dan yang lain ikut mendengarkan.
Sementara itu, dari jendela kaca yang berjarak tak terlalu jauh dari tempat pesta berlangsung, aku duduk termenung di atas kursi, sambil sesekali melihat ke arah berlangsungnya pesta meriah yang ku anggap biasa saja.
Hingga pesta telah usai, aku masih tetap termenung. Memandang tanpa ada yang ku pandang, tanpa ku rasa aku menahan napas terlalu lama, hingga akhirnya aku bernapas sambil memegangi dada dengan tangan. Sakit.
Aku mencoba untuk mengatur napas dan pandanganku. Ku lihat di luar sudah benar-benar sepi. Kini, di sini, di tempat ini aku hanya sendirian, ditemani sebuah buku deary yang terbuka di atas meja, tepat di samping aku berada. Sekitar tiga jam yang lalu aku menulis sesuatu di buku itu. Tulisan yang mewakili perasaanku sepanjang tahun 2013 ini.
Tulisan berupa kalimat yang aku tulis dengan tinta dan air mata. Kalimat yang tak mungkin orang tahu. Tulisan di buku deary ini masih belum selesai, karena masih belum mempunyai judul. Beberapa detik kemudian aku menulis di sudut tengah paling atas "Tak Ada Cinta di 2013, 2014 ?" jawaban untuk deary dan ceritaku ini akan terjawab di tahun ini. 2014.
Aku akan tetap mencintainya, cintaku tak terbatas akan waktu. Mungkin ditahun 2013 belum waktunya aku mendapatkan cinta, tapi bagaimana dengan ditahun 2014 ?. Aku yakin aku akan bisa memiliki hati dan cintanyanya. InsyaAllah.
0 komentar:
Post a Comment