My Story : Berkah PPL
khozin_12
Pagi itu matahari bersinar dengan cerah, suara
burung terdengar saling bersahutan, dengan semangat juang empat lima, aku
bersiap berangkat menuju sekolah yang jaraknya cukup jauh. Segelas kopi dan
sepiring nasi ku nikmati sebagai tambahan penyemangat pagi itu. Dengan langkah
yang pasti ku melangkah keluar rumah dengan membaca doa, agar selalu diberi
keberkahan. Hari itu adalah hari pertama aku melaksanakan PPL, sebuah tugas
yang wajib ku laksanakan. Sampai di sekolah yang warnanya cukup menyejukkan
kalbu, warna hijaunya cukup memberikan rasa nyaman terhadap kalbuku ini,
ditambah suasana yang cukup mewah ; mepet sawah menambah suasana menjadi
seperti dialam terbuka dengan hamparan tanaman yang cukup luas. Ku melihat jam
di hp masih menunjukkan pukul 6. 30, suasana sekolah masih sepi, hanya satu,
dua murid yang baru berangkat sekolah. Sambil duduk santai menunggu jam masuk,
datang seorang karyawan sekolah itu sambil membawa kunci dan membuka ruang
kantor guru, akupun dipersilahkan masuk. Tak lama kemudian jam menunjukkan
pukul 7.00, jam pelajaran sekolah pun di mulai. Dalam hati memang terasa agak
terkesan gugup tapi alhamdulillah masih pede....hehehhehe
Petualanganpun dimulai pada saat itu aku sudah
bersiap menyampaikan, mempraktekan segala ilmu dan jurus yang telah kupelajari
selama belajar di kampus tercinta. “ Assalamualaikum” aku mengucap salam sambil
masuk kelas. Suasana kelas yang awalnya ramai seperti pasar tiba – tiba menjadi
sepi seperti kuburan. Moment perkenalanpun dimulai, satu persatu murid ku absen
dan terakhir saya melakukan perkenalan singkat,dalam perkenalan singkat itu,
tiba – tiba ada yang mengajukan sebuah pertanyaan, “ Kakak ini, siapanya Farhat
Abbas, koq mirip banget ?” salah satu murid bertana. Aku pun kaget, dan spontan
aq menjawab “ Saya masih saudara, saudaranya dari nabi adam” ( dalam hatiku
bertanya kenapa aq diciptakan dengan tampang mirip bang farhat). Dan akhirnya
mulaik hari itu akupun dipanggil pak farhat oleh para murid baruku. Setelah
perkenalan itu kemudian aku menyampaikan materi pelajaran, tak disangka sebelumnya, pelajaran yang aku
sampaikan ini memang cukup susah dan pelajaran ini belum pernah saya dapatkan
di pendidikan formal (lulusan SD, SMP, SMA), pelajaran Aswaja ini saya dapatkan
hanya ketika ngaji saja, tapi Alhamdulillah akhirnya bermanfaat. Hal ini
menunjukkan bahwa sesuatu hal yang kadang bukan menjadi passion kita, juga bisa
menjadi passion kita, seperti aku ini contohnya hobinya ilmu alam tapi
ditakdirkan Allah mendalami ilmu agama islam. Lho koq jadi curhat ya.....hehehhehe.
Selama proses belajar mengajar dua jam banyak pengalaman yang saya dapat,
ternyata mengajar itu adalah sebuah seni, dimana kita harus bisa memodifikasi
keadaan kelas yang muridnya beraneka ragam ( Mulai dari yang pinter, agak
pinter, tidak pinter, mulai dari yang nakal, agak nakal, tidak nakal) semua jadi satu bercampur aduk
seperti es campur......hehehehe.
Hari berganti hari tibalah jadwal mengajar
petemuan ke -2, perlu diketahui sodara sekalian bahwa saya kebagian mengajar
selama 4 petemuan ditambah 1 menjaga Ujian Sekolah. Oke kembali pada pertemuan
ke – 2 , pada pertemuan kali ini terjadi banyak hal menarik yang harus saya
ceritakan. Menghadapi anak SMA adalah hal menarik yang penuh tantangan pada
petemuan ke – 2 ini ujian kesabaranku mulai di uji. Kenakalan seorang remaja
mulai ditunjukkan, ada yang diajar malah ngoceh sendiri, ada yang main hp, ada
yang tidur dan ada pula yang serius memperhatikan. Saat seperti inilah
menyadarkanku bahwa kalau tidak begini kemapuanku tidak akan keluar, akhirnya
kuberikan ceramah dari hati ke hati ternyata murid yang nakalpun menjadi luluh
dan taat apa yang aku perintahkan.Dari sini dapat didjadikan pelajaran bahwa
menghadapi murid nakal dengan emosi itu tidak akan efektif. Inilah pengalaman
berharga yang tidak dapat saya beli di Indomaret.........hehe.
Pertemuan ke- 3 ini lumayan menyenangkan,
situasi kelas dapat saya kendalikan dengan baik, para murid rupanya telah
mengenal karakterku selama ini. Dari awal pelajaran sampai bunyi jam istirahat
suasana kelas cukup kondusif aman dan terkendali, bebas
hambatan,,,,,Alhamdulillah.
Pertemuan ke
- 4 adalah kegiatan menjaga Ujian Sekolah, kegiatan ini mengingatkanku
ketika aku masih duduk d bangku SMA. Ternyata siswa jamanku dulu dan jaman
sekarang banyak perbedaan, siswa jaman sekarang ketikan menghadapi ujian lebih
canggih, buka Google jawaban keluar semua ( Dunia memang berputar sodara).
Peserta ujian terlihat sangat “ Tuma’ninah” mengerjakan soal ujian seraya
membuka google, saya pun berfikir memang kemajuan zaman yang semakin cepat,
kalau tidak di iringi kemajuan ilmu malah disalah gunakan. Saya pun berjlan
mengelilingi peserta, tiba – tiba saya mendapati peserta ujian yang menyebar
jawabannya lewat grup BBM dan FB ( jangan ditiru sob yang seperti ini).
Ini namanya menyebarkan berita yang belu tentu kebenarannya.hehheheheh. Di sisi
lain ada juga peserta ujian yang dengan sungguh – sungguh, tidak tolah – toleh
percaya pada kemampuan sendiri ( ini yang harus kita tiru sob ). Saya
berfikir, memang benar Allah menciptakan makhluknya beraneka ragam, ternyata
kalau sama semua tidak rame sob..........
Pertemuan ke – 5 ini adalah pertemuan terakhir
dalam kegiatan mengajar, pertemuan ini terasa sangat mengharukan, karena saya
harus berpisah dengan murid yang saya asuh selama sebulan ( Rasanya sedih,
tapi bahagia juga karena tak ada beban lagi.hehehheeh). Dengan memasang
wajah melas, saya meyampaikan kalimat perpisahan, tak diduga sekelas rasanya
haru sekali. Murid yang nakalnya super nakal juga nampak haru ( dalam hati
saya , koq bisa sedih juga nak.heheheh). Akhirnya selesai perpisahan yang
mengharukan itu.
Petualangan tak sampai disitu, sebagai seorang
ketua PPL saya pun harus memikirkan kegiatan perpisahan dengan Sekolahan, mulai
dari membuat laporan, memberi kenang – kenangan ( ngecat mushola), dan acara
penutupan. Hal ini membuat saya bekerja ekstra dan berfikir siang – malam
sampai makan Cuma satu kali sehari yang biasanya 3 kali sehari ( tapi hal
ini tidak membuat Berat barat turun.......hehehhehe pancene wes takdire ngene
sob ).
Membuat laporan sudah, memberikan kenang –
kenangan sudah, akhirnya di akhiri acara penutupan sekaligus syukuran atas
terselenggaranya kegiatan PPL ini dengan lancar dan baik.
Dari kegiatan PPL ini ada membuatku sadar bahwa
dunia pendidikan itu adalah seni yang kalau tidak kita nikamti akan sia – sia.
Semoga PPL ini mendapat ridho dan dicatat Allah sebagai ibadah, Aamin
Sekin
terima kasih..........sukses for All........................
0 komentar:
Post a Comment