adsbygoogle.js'/> My Story : Berkah PPL | Tulisan Khozin_99
Home » » My Story : Berkah PPL

My Story : Berkah PPL

Written By Khozin_99 on Tuesday 8 April 2014 | 4/08/2014 10:47:00 am

My Story : Berkah PPL
khozin_12

Pagi itu matahari bersinar dengan cerah, suara burung terdengar saling bersahutan, dengan semangat juang empat lima, aku bersiap berangkat menuju sekolah yang jaraknya cukup jauh. Segelas kopi dan sepiring nasi ku nikmati sebagai tambahan penyemangat pagi itu. Dengan langkah yang pasti ku melangkah keluar rumah dengan membaca doa, agar selalu diberi keberkahan. Hari itu adalah hari pertama aku melaksanakan PPL, sebuah tugas yang wajib ku laksanakan. Sampai di sekolah yang warnanya cukup menyejukkan kalbu, warna hijaunya cukup memberikan rasa nyaman terhadap kalbuku ini, ditambah suasana yang cukup mewah ; mepet sawah menambah suasana menjadi seperti dialam terbuka dengan hamparan tanaman yang cukup luas. Ku melihat jam di hp masih menunjukkan pukul 6. 30, suasana sekolah masih sepi, hanya satu, dua murid yang baru berangkat sekolah. Sambil duduk santai menunggu jam masuk, datang seorang karyawan sekolah itu sambil membawa kunci dan membuka ruang kantor guru, akupun dipersilahkan masuk. Tak lama kemudian jam menunjukkan pukul 7.00, jam pelajaran sekolah pun di mulai. Dalam hati memang terasa agak terkesan gugup tapi alhamdulillah masih pede....hehehhehe

Petualanganpun dimulai pada saat itu aku sudah bersiap menyampaikan, mempraktekan segala ilmu dan jurus yang telah kupelajari selama belajar di kampus tercinta. “ Assalamualaikum” aku mengucap salam sambil masuk kelas. Suasana kelas yang awalnya ramai seperti pasar tiba – tiba menjadi sepi seperti kuburan. Moment perkenalanpun dimulai, satu persatu murid ku absen dan terakhir saya melakukan perkenalan singkat,dalam perkenalan singkat itu, tiba – tiba ada yang mengajukan sebuah pertanyaan, “ Kakak ini, siapanya Farhat Abbas, koq mirip banget ?” salah satu murid bertana. Aku pun kaget, dan spontan aq menjawab “ Saya masih saudara, saudaranya dari nabi adam” ( dalam hatiku bertanya kenapa aq diciptakan dengan tampang mirip bang farhat). Dan akhirnya mulaik hari itu akupun dipanggil pak farhat oleh para murid baruku. Setelah perkenalan itu kemudian aku menyampaikan materi pelajaran,  tak disangka sebelumnya, pelajaran yang aku sampaikan ini memang cukup susah dan pelajaran ini belum pernah saya dapatkan di pendidikan formal (lulusan SD, SMP, SMA), pelajaran Aswaja ini saya dapatkan hanya ketika ngaji saja, tapi Alhamdulillah akhirnya bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa sesuatu hal yang kadang bukan menjadi passion kita, juga bisa menjadi passion kita, seperti aku ini contohnya hobinya ilmu alam tapi ditakdirkan Allah mendalami ilmu agama islam. Lho koq jadi curhat ya.....hehehhehe. Selama proses belajar mengajar dua jam banyak pengalaman yang saya dapat, ternyata mengajar itu adalah sebuah seni, dimana kita harus bisa memodifikasi keadaan kelas yang muridnya beraneka ragam ( Mulai dari yang pinter, agak pinter, tidak pinter, mulai dari yang nakal, agak nakal,  tidak nakal) semua jadi satu bercampur aduk seperti es campur......hehehehe.

Hari berganti hari tibalah jadwal mengajar petemuan ke -2, perlu diketahui sodara sekalian bahwa saya kebagian mengajar selama 4 petemuan ditambah 1 menjaga Ujian Sekolah. Oke kembali pada pertemuan ke – 2 , pada pertemuan kali ini terjadi banyak hal menarik yang harus saya ceritakan. Menghadapi anak SMA adalah hal menarik yang penuh tantangan pada petemuan ke – 2 ini ujian kesabaranku mulai di uji. Kenakalan seorang remaja mulai ditunjukkan, ada yang diajar malah ngoceh sendiri, ada yang main hp, ada yang tidur dan ada pula yang serius memperhatikan. Saat seperti inilah menyadarkanku bahwa kalau tidak begini kemapuanku tidak akan keluar, akhirnya kuberikan ceramah dari hati ke hati ternyata murid yang nakalpun menjadi luluh dan taat apa yang aku perintahkan.Dari sini dapat didjadikan pelajaran bahwa menghadapi murid nakal dengan emosi itu tidak akan efektif. Inilah pengalaman berharga yang tidak dapat saya beli di Indomaret.........hehe.

Pertemuan ke- 3 ini lumayan menyenangkan, situasi kelas dapat saya kendalikan dengan baik, para murid rupanya telah mengenal karakterku selama ini. Dari awal pelajaran sampai bunyi jam istirahat suasana kelas cukup kondusif aman dan terkendali, bebas hambatan,,,,,Alhamdulillah.

Pertemuan ke  - 4 adalah kegiatan menjaga Ujian Sekolah, kegiatan ini mengingatkanku ketika aku masih duduk d bangku SMA. Ternyata siswa jamanku dulu dan jaman sekarang banyak perbedaan, siswa jaman sekarang ketikan menghadapi ujian lebih canggih, buka Google jawaban keluar semua ( Dunia memang berputar sodara). Peserta ujian terlihat sangat “ Tuma’ninah” mengerjakan soal ujian seraya membuka google, saya pun berfikir memang kemajuan zaman yang semakin cepat, kalau tidak di iringi kemajuan ilmu malah disalah gunakan. Saya pun berjlan mengelilingi peserta, tiba – tiba saya mendapati peserta ujian yang menyebar jawabannya lewat grup BBM dan FB ( jangan ditiru sob yang seperti ini). Ini namanya menyebarkan berita yang belu tentu kebenarannya.hehheheheh. Di sisi lain ada juga peserta ujian yang dengan sungguh – sungguh, tidak tolah – toleh percaya pada kemampuan sendiri ( ini yang harus kita tiru sob ). Saya berfikir, memang benar Allah menciptakan makhluknya beraneka ragam, ternyata kalau sama semua tidak rame sob..........

Pertemuan ke – 5 ini adalah pertemuan terakhir dalam kegiatan mengajar, pertemuan ini terasa sangat mengharukan, karena saya harus berpisah dengan murid yang saya asuh selama sebulan ( Rasanya sedih, tapi bahagia juga karena tak ada beban lagi.hehehheeh). Dengan memasang wajah melas, saya meyampaikan kalimat perpisahan, tak diduga sekelas rasanya haru sekali. Murid yang nakalnya super nakal juga nampak haru ( dalam hati saya , koq bisa sedih juga nak.heheheh). Akhirnya selesai perpisahan yang mengharukan itu.

Petualangan tak sampai disitu, sebagai seorang ketua PPL saya pun harus memikirkan kegiatan perpisahan dengan Sekolahan, mulai dari membuat laporan, memberi kenang – kenangan ( ngecat mushola), dan acara penutupan. Hal ini membuat saya bekerja ekstra dan berfikir siang – malam sampai makan Cuma satu kali sehari yang biasanya 3 kali sehari ( tapi hal ini tidak membuat Berat barat turun.......hehehhehe pancene wes takdire ngene sob ).

Membuat laporan sudah, memberikan kenang – kenangan sudah, akhirnya di akhiri acara penutupan sekaligus syukuran atas terselenggaranya kegiatan PPL ini dengan lancar dan baik.

Dari kegiatan PPL ini ada membuatku sadar bahwa dunia pendidikan itu adalah seni yang kalau tidak kita nikamti akan sia – sia. Semoga PPL ini mendapat ridho dan dicatat Allah sebagai ibadah, Aamin

Sekin terima kasih..........sukses for All........................
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tulisan Khozin_99 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger