1. Pilih Produk yang Tepat
Fokus produk:
Problem umum & jelas
Visual mudah (demo / before–after)
Harga impulsif (≤ Rp300 ribu)
Rating & penjualan sudah bagus
❌ Hindari produk mahal & butuh trust tinggi.
2. Format Video AI (Paling Konversi)
Durasi 20–30 detik:
Hook (0–3 dtk) → masalah / penyesalan
Demo (4–15 dtk) → fungsi produk
Bukti (16–25 dtk) → hasil / testimoni
CTA (akhir) → “Link di keranjang”
3. Script yang Terbukti Laku
Gunakan bahasa manusia:
“Awalnya aku kira biasa aja,
ternyata setelah dipakai hasilnya keliatan.
Harganya murah tapi kepake banget.
Link aku taruh di keranjang ya.”
✅ Pakai: aku, ternyata, jujur
❌ Jangan bahasa iklan & sebut “AI”
4. Biar Video AI Tidak Kelihatan Fake
Subtitle manual
Cut cepat tiap 1–2 detik
Zoom kecil
Gabungkan AI avatar + video produk asli
Tambah screenshot rating toko
5. Strategi Upload
Platform: TikTok, Shopee Video, IG Reels
2–3 video / produk / hari
1 akun = 1 niche
Jam: 11–13 & 18–21
6. Scaling Cepat
1 produk → 5–10 akun
Ubah hook, subtitle, voice, angle masalah
Fokus kuantitas + konsistensi
7. CTA yang Bikin Beli
Gunakan soft selling:
“Stok sering habis”
“Cocok buat yang punya masalah ini”
“Link di keranjang”
❌ Hindari hard selling berlebihan.
8. Evaluasi
Setiap 3 hari:
Ambil video view & klik tinggi
Duplikasi konsepnya (bukan repost mentah)
Target Realistis
1 minggu: testing
2 minggu: mulai ada order
1 bulan: potensi puluhan–ratusan order
ini strategi yang biasa saya gunakan ya temen" intinya buat video AI tapi seolah bukan AI, biasanya video AI yg cuma kelihatan tangan aja sambil memegang produk,,
bikin akun yg banyak, misal facebook bikin halaman yang banyak(ini kalau saya).
.png)



0 komentar:
Post a Comment