1️⃣ Lihat wajah muridmu, bukan nilai raportnya.
Mereka bukan data, tapi anak-anak yang tumbuh lewat bimbinganmu.
2️⃣ Ingat momen pertamamu mengajar.
Saat jantung berdebar, papan tulis masih bersih, dan semangatmu penuh harapan.
3️⃣ Tuliskan “mengapa aku memilih menjadi guru”.
Satu kalimat sederhana ini bisa jadi pengingat saat motivasi mulai redup.
4️⃣ Bersyukurlah atas peran kecilmu di perjalanan hidup orang lain.
Mungkin kamu tak selalu dilihat, tapi dampakmu dirasakan seumur hidup.
5️⃣ Ingat, profesimu bukan pekerjaan, tapi pengabdian.
Dan tidak semua orang punya hati sekuat guru yang terus bertahan untuk mencerdaskan.
🌟 Kembali ke alasan awal bukan berarti mundur, tapi menemukan arah lagi di tengah jalan panjang bernama pendidikan.
.png)




0 komentar:
Post a Comment