adsbygoogle.js'/> Keterkaitan Keterampilan Coaching Dengan Supervisi Akademik | Tulisan Khozin_99
Home » » Keterkaitan Keterampilan Coaching Dengan Supervisi Akademik

Keterkaitan Keterampilan Coaching Dengan Supervisi Akademik

Written By Khozin_99 on Monday, 13 March 2023 | 3/13/2023 10:24:00 pm

Keterkaitan Keterampilan Coaching Dengan Supervisi Akademik

Oleh : Ahmad Khoyin

CGP Angkatan 7 Kelas 69A

Supervisi akademik dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk mengembangkan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Pemimpin sekolah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan, hal ini mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching. 

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation  (ICF) mendefinisikan coaching sebagai“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”

Elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang telah disajikan adalah:

a.       Coaching sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya, Coaching merupakan proses membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sebagai bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.

b.      coach: orang yang menghantarkan, memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee 

c.       Coachee: penerima manfaat, kegiatan dalam proses coaching

d.      community of practice: sebuah kelompok yang terbentuk dengan tujuan berlatih dan mempraktikan materi pelatihan untuk pengembangan bersama

Sebagai guru, saya pernah menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah saya baik kepada murid ataupun rekan sejawat saya. Salah satu contoh: ketika menghantarkan murid dalam panitia pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS Sedangkan kepada rekan sejawat ketika penyusunan modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) hingga refleksi pelaksanaan, menyusun rencana tindak lanjut untuk kegiatan selanjutnya.

Coaching merupakan proses membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.coach adalah motivator yang mendukung tujuan klien. Seorang coach percaya bahwa solusi ada pada setiap orang, jadi seorang coach tidak akan memberikan ilmu/solusi tertentu tapi mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali sehingga seseorang (coachee) bisa menemukan solusinya sendiri. Biasanya berbasis hubungan one-on-one di mana coach membantu klien untuk fokus dan mencapai tujuan-tujuannya lebih cepat dari pada klien berusaha sendirian. Coach adalah orang yang ahli dalam memfasilitasi pencapaian tujuan atau proses perkembangan diri klien, namun dia tidak perlu ahli benar dalam topik yang di-coach-nya. Coach biasanya membantu klien dengan menyediakan tools dan hal-hal yang dapat memotivasi dan membantu pencapaian tujuan lebih efektif dan maksimal. Pengalaman saya menjadi coach saat menjadi koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), karena hal ini merupakan hal baru bagi kami semuanya, tapi yang membedakan adalah saya mendapat kesempatan untuk mengikuti sosialisasi, workshop, pendampingan tentang kurikulum merdeka dan P5.

Mentoring atau pendampingan sebagai suatu proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya, memfasilitasi perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee untuk membuat perubahan. Mentoring merupakan Metode pengembangan dimana seseorang akan mengajarkan berbagai tips trik, pengalaman, metode dan cara-cara sukses sesuai dengan pengalamannya. Seorang mentor adalah orang yang sukses dibidangnya dan nantinya dia akan menularkan ilmunya kepada kliennya. Jadi tugas seorang mentor adalah mendampingi seseorang (mentee). Seorang mentor harus lebih expert dari menteenya. Pengalaman saya menjadi mentor ketika ada mahasiswa yang melakukan pengambilan data dalam penelitian untuk skripsi mereka. Saya mendampingi mereka dalam pembuatan soal lengkap dengan perangkat soal dan pengujian validas dan reliabel soal serta analisis butir soal dan analisis hasil ulangan.

Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri yang mengalami sesuatu masalah dan pengambilan keputusan (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien dan merubah sikap dan tingkah lakunya konsell. Pengalaman saya menjadi konselor di sekolah ketika membantu siswa untuk menyelesaikan masalahnya agar tidak menjadi korban bullying di sekolah ataupun di rumah.

Fasilitasi sebagai sebuah proses dimana seseorang yang dapat diterima oleh seluruh anggota kelompok, secara substantif berdiri netral, dan tidak punya otoritas mengambil kebijakan, melakukan intervensi untuk membantu kelompok memperbaiki cara-cara mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai masalah, serta membuat keputusan, agar bisa meningkatkan efektivitas kelompok itu. Pengalaman saya menjadi fasilitator adalah ketika mendiseminasikan tentang pemanfaatan fasilitas Google for Education untuk pembelajaran dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja secara daring di masa Pandemi Covid

Training  merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku kepada audience  dengan kata lain Training adalah proses memberikan suatu transfer knowledge berupa ilmu tertentu ke audience.

 

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tulisan Khozin_99 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger