Keterkaitan Keterampilan Coaching
Dengan Supervisi Akademik
Oleh : Ahmad Khoyin
CGP Angkatan 7 Kelas 69A
Supervisi
akademik dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada
murid dan untuk mengembangkan kompetensi diri dalam setiap
pendidik di sekolah. Pemimpin sekolah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang
sesuai dengan kebutuhan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan, hal
ini mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara
berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan
adalah coaching.
Coaching didefinisikan
sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada
hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas
performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi
dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003)
mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk
untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu
seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para
ahli tersebut, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai“…bentuk
kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi
dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan
mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”
Elemen-elemen
penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang
telah disajikan adalah:
a.
Coaching sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus
pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, sebagai kunci pembuka
potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya, Coaching merupakan
proses membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sebagai bentuk
kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi
dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan
mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.
b.
coach: orang yang menghantarkan, memfasilitasi
peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan
pertumbuhan pribadi dari coachee
c.
Coachee: penerima manfaat, kegiatan dalam proses
coaching
d.
community of practice: sebuah kelompok yang
terbentuk dengan tujuan berlatih dan mempraktikan materi pelatihan untuk
pengembangan bersama
Sebagai guru,
saya pernah menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah saya
baik kepada murid ataupun rekan sejawat saya. Salah satu contoh: ketika
menghantarkan murid dalam panitia pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS
Sedangkan kepada rekan sejawat ketika penyusunan modul Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) hingga refleksi pelaksanaan, menyusun rencana tindak
lanjut untuk kegiatan selanjutnya.
Coaching merupakan
proses membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.coach adalah
motivator yang mendukung tujuan klien. Seorang coach percaya bahwa solusi ada
pada setiap orang, jadi seorang coach tidak akan memberikan ilmu/solusi
tertentu tapi mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali sehingga
seseorang (coachee) bisa menemukan solusinya sendiri. Biasanya berbasis
hubungan one-on-one di mana coach membantu klien untuk fokus dan mencapai
tujuan-tujuannya lebih cepat dari pada klien berusaha sendirian. Coach adalah
orang yang ahli dalam memfasilitasi pencapaian tujuan atau proses perkembangan
diri klien, namun dia tidak perlu ahli benar dalam topik yang di-coach-nya.
Coach biasanya membantu klien dengan menyediakan tools dan hal-hal yang dapat
memotivasi dan membantu pencapaian tujuan lebih efektif dan maksimal. Pengalaman
saya menjadi coach saat menjadi koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5), karena hal ini merupakan hal baru bagi kami semuanya, tapi yang
membedakan adalah saya mendapat kesempatan untuk mengikuti sosialisasi,
workshop, pendampingan tentang kurikulum merdeka dan P5.
Mentoring atau
pendampingan sebagai suatu proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau
pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya
untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya,
memfasilitasi perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee
untuk membuat perubahan. Mentoring merupakan Metode pengembangan dimana
seseorang akan mengajarkan berbagai tips trik, pengalaman, metode dan cara-cara
sukses sesuai dengan pengalamannya. Seorang mentor adalah orang yang sukses
dibidangnya dan nantinya dia akan menularkan ilmunya kepada kliennya. Jadi
tugas seorang mentor adalah mendampingi seseorang (mentee). Seorang mentor
harus lebih expert dari menteenya. Pengalaman saya menjadi mentor ketika
ada mahasiswa yang melakukan pengambilan data dalam penelitian untuk skripsi
mereka. Saya mendampingi mereka dalam pembuatan soal lengkap dengan perangkat
soal dan pengujian validas dan reliabel soal serta analisis butir soal dan
analisis hasil ulangan.
Konseling atau penyuluhan adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing)
kepada individu difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian
diri yang mengalami sesuatu masalah dan pengambilan keputusan (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien dan merubah
sikap dan tingkah lakunya konsell. Pengalaman saya menjadi konselor di
sekolah ketika membantu siswa untuk menyelesaikan masalahnya agar tidak menjadi
korban bullying di sekolah ataupun di rumah.
Fasilitasi
sebagai sebuah proses dimana seseorang yang dapat diterima oleh seluruh anggota
kelompok, secara substantif berdiri netral, dan tidak punya otoritas mengambil
kebijakan, melakukan intervensi untuk membantu kelompok memperbaiki cara-cara
mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai masalah, serta membuat keputusan,
agar bisa meningkatkan efektivitas kelompok itu. Pengalaman saya menjadi
fasilitator adalah ketika mendiseminasikan tentang pemanfaatan fasilitas Google
for Education untuk pembelajaran dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja
secara daring di masa Pandemi Covid
Training
merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang
pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku kepada
audience dengan kata lain Training adalah proses memberikan suatu
transfer knowledge berupa ilmu tertentu ke audience.
0 komentar:
Post a Comment