Test of English as a Foreign Language atau biasa
disingkat dengan TOEFL, merupakan uji kemampuan bahasa Inggris yang digunakan
untuk mendaftar masuk ke universitas di luar negeri. Ujian ini biasanya
ditujukan kepada mereka yang memiliki bahasa ibu bukan bahasa Inggris.
Berawal dari sebuah proyek Ferguson yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris pegawai dan mahasiswa, dan seja tahun 1960-an sampai sekarang, tes TOEFL yang dikelola oleh Educational Testing System (ETS), telah mendapatkan pengakuan dari seluruh dunia sebagai salah satu tes resmi yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang.
Secara umum terdapat 3 generasi TOEFL, antara lain sebagai berikut
1. TOEFL PBT (Paper Based Test)
2. TOEFL CBT (Computer Based Test)
3. TOEFL iBT (Internet Based Test)
Masing-masing TOEFL tersebut memiliki format tes serta hasil skor yang berbeda-beda. Generasi TOEFL yang pertama, yaitu TOEFL PBT (atau biasa disebut TOEFL ITP) yang menggunakan media kertas dan pensil untuk mengerjakan tes. TOEFL PBT ini, terdiri atas 3 bagian tes, yaitu Listening, Structure and Written Expression dan Reading, dengan waktu kerja dan jumlah soal yang berbeda tiap sesinya.Sampai sekarang TOEFL PBT ini masih digunakan sebagai prasyarat pengajuan beasiswa tertentu (seperti DAAD, ADS, StuNed, MONBUKAGAKUSHO, Fullbright dan sebagainya).
Generasi TOEFL yang kedua, yaitu TOEFL CBT. TOEFL CBT dan TOEFL PBT memiliki struktur soal yang hampir sama, perbedaan mendasar dari keduanya adalah media yang digunakan. TOEFL CBT, menggunakan komputer sebagai media untuk mengerjakan soal-soalnya. Selain perbedaan media yang digunakan, perbedaan lain adalah skor yang dihasilkan pada masing-masing TOEFL, baik PBT maupun CBT. Untuk TOEFL PBT, skor yang dihasilkan berada dalam rentang antara 310-677, sedangkan untuk TOEFL CBT 0-300.
Generasi TOEFL yang terakhir, yaitu iBT, merupakan inovasi terbaru dari uji kemampuan bahasa Inggris yang dibuat oleh ETS. Tes ini mencakup beberapa bagian tes yang boleh dikata sangat berbeda dengan TOEFL PBT maupun TOEFL CBT. Agar bisa mengerjakan soal tes, tempat ujian anda harus memiliki fasilitas komputer yang terhubung dengan internet. Secara umum ada empat kemampuan dasar bahasa inggris yang diujikan yaitu reading, listening, speaking, dan writing. Masing-masing bagian bernilai 30 poin sehingga total nilai yang dapat dicapai peserta adalah 120, bukan 677 seperti pada TOEFL PBT.
Akhir-akhir ini penyelenggara tes TOEFL juga mengadakan jenis tes Test of Written English (TWE) yang hasil nilainya terpisah dari nilai tes TOEFL. Tes ini memakan waktu selama 30 menit, dan peserta akan diminta untuk menuliskan karangan singkat yang menggambarkan mengenai kemampuan peserta untuk mengekspresikan dan menuangkan suatu gagasan atau ide, serta mendukung gagasan itu dengan contoh-contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris yang standar.
Bagi mereka yang ingin mengikuti tes TOEFL ini, alamat dari penyelenggara tes adalah:
Berawal dari sebuah proyek Ferguson yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris pegawai dan mahasiswa, dan seja tahun 1960-an sampai sekarang, tes TOEFL yang dikelola oleh Educational Testing System (ETS), telah mendapatkan pengakuan dari seluruh dunia sebagai salah satu tes resmi yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang.
Secara umum terdapat 3 generasi TOEFL, antara lain sebagai berikut
1. TOEFL PBT (Paper Based Test)
2. TOEFL CBT (Computer Based Test)
3. TOEFL iBT (Internet Based Test)
Masing-masing TOEFL tersebut memiliki format tes serta hasil skor yang berbeda-beda. Generasi TOEFL yang pertama, yaitu TOEFL PBT (atau biasa disebut TOEFL ITP) yang menggunakan media kertas dan pensil untuk mengerjakan tes. TOEFL PBT ini, terdiri atas 3 bagian tes, yaitu Listening, Structure and Written Expression dan Reading, dengan waktu kerja dan jumlah soal yang berbeda tiap sesinya.Sampai sekarang TOEFL PBT ini masih digunakan sebagai prasyarat pengajuan beasiswa tertentu (seperti DAAD, ADS, StuNed, MONBUKAGAKUSHO, Fullbright dan sebagainya).
Generasi TOEFL yang kedua, yaitu TOEFL CBT. TOEFL CBT dan TOEFL PBT memiliki struktur soal yang hampir sama, perbedaan mendasar dari keduanya adalah media yang digunakan. TOEFL CBT, menggunakan komputer sebagai media untuk mengerjakan soal-soalnya. Selain perbedaan media yang digunakan, perbedaan lain adalah skor yang dihasilkan pada masing-masing TOEFL, baik PBT maupun CBT. Untuk TOEFL PBT, skor yang dihasilkan berada dalam rentang antara 310-677, sedangkan untuk TOEFL CBT 0-300.
Generasi TOEFL yang terakhir, yaitu iBT, merupakan inovasi terbaru dari uji kemampuan bahasa Inggris yang dibuat oleh ETS. Tes ini mencakup beberapa bagian tes yang boleh dikata sangat berbeda dengan TOEFL PBT maupun TOEFL CBT. Agar bisa mengerjakan soal tes, tempat ujian anda harus memiliki fasilitas komputer yang terhubung dengan internet. Secara umum ada empat kemampuan dasar bahasa inggris yang diujikan yaitu reading, listening, speaking, dan writing. Masing-masing bagian bernilai 30 poin sehingga total nilai yang dapat dicapai peserta adalah 120, bukan 677 seperti pada TOEFL PBT.
Akhir-akhir ini penyelenggara tes TOEFL juga mengadakan jenis tes Test of Written English (TWE) yang hasil nilainya terpisah dari nilai tes TOEFL. Tes ini memakan waktu selama 30 menit, dan peserta akan diminta untuk menuliskan karangan singkat yang menggambarkan mengenai kemampuan peserta untuk mengekspresikan dan menuangkan suatu gagasan atau ide, serta mendukung gagasan itu dengan contoh-contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris yang standar.
Bagi mereka yang ingin mengikuti tes TOEFL ini, alamat dari penyelenggara tes adalah:
TOEFL Test Office
P.O. Box 6000,
Princeton,
New Jersey 08541-6000, U.S.A.
Di Indonesia, tes ini diselenggarakan oleh lembaga-lembaga resmi yang telah ditunjuk oleh ETS, tentunya dengan biaya yang berbeda untuk tiap TOEFL.
0 komentar:
Post a Comment