selinfan humor cerdas Gus Dur
Seorang sahabat Gusdur yg berkepercayaan konghuchu ketika msh hidup wasiat pada anaknya, jika ia meninggal minta disolatkaan jenazah oleh gusdur. Bingung sekali anak2nya, pergilah ia ke Gusdur dan menyampaikan wasiat ayahnya. Bukan Gusdur namanya kalau gak kontroversial, Gusdur menyuruh anak yg tionghoa itu membawa jenazah ayahnya ke masjid. Riuhlah para kyai, mereka tdk mengerti dg pola fikir gusdur. "Fiqih opo meneh ... Haduuuuh..." Ucap seorang kyai kebingungan. Namun karena penasaran, hadirlah sejumlah kyai dan para santri, malah banyak sekali, karena mereka ingin tahu maksud gusdur menyalati jenazah non muslim.
±Pukul 12-an jenazah datang ke masjid. Semuanya tegang... Gusdur kemudian berkata ke anak si tiongho :"Tolong jenazahnya di letakkan di belakang ... (Sambil menunjuk ke Muazin) .. Hei, muazin mana... Kamu ya.. Cepat azan, waktu zuhur sudah masuk. Kita solat zuhur berjama'ah." Kemudian jama'ahpun solat zuhur, gusdurlah yg menjadi imam, sementara jenazah diletakkan di belakang. Setelah selesai solat, gusdur memanggil anak si tionghoa :
"Nak, sini .... Sekarang kamu kuburkan ayahmu ya ..."
Anak si tionghoa mengkerut keheranan :"Loh, kok jenazahnya ditaruh dibelakang sih gus, biasanya kan nyolati jenazah, jenazahnya di depan.."
Gusdur menjawab : "Ya itu untuk jenazah yg sudah islam, bapakmu kan belum islam, jadi disolatinnya di belakang biar ngeliatin yg solat, biar belajar dulu ...."
Seorang sahabat Gusdur yg berkepercayaan konghuchu ketika msh hidup wasiat pada anaknya, jika ia meninggal minta disolatkaan jenazah oleh gusdur. Bingung sekali anak2nya, pergilah ia ke Gusdur dan menyampaikan wasiat ayahnya. Bukan Gusdur namanya kalau gak kontroversial, Gusdur menyuruh anak yg tionghoa itu membawa jenazah ayahnya ke masjid. Riuhlah para kyai, mereka tdk mengerti dg pola fikir gusdur. "Fiqih opo meneh ... Haduuuuh..." Ucap seorang kyai kebingungan. Namun karena penasaran, hadirlah sejumlah kyai dan para santri, malah banyak sekali, karena mereka ingin tahu maksud gusdur menyalati jenazah non muslim.
±Pukul 12-an jenazah datang ke masjid. Semuanya tegang... Gusdur kemudian berkata ke anak si tiongho :"Tolong jenazahnya di letakkan di belakang ... (Sambil menunjuk ke Muazin) .. Hei, muazin mana... Kamu ya.. Cepat azan, waktu zuhur sudah masuk. Kita solat zuhur berjama'ah." Kemudian jama'ahpun solat zuhur, gusdurlah yg menjadi imam, sementara jenazah diletakkan di belakang. Setelah selesai solat, gusdur memanggil anak si tionghoa :
"Nak, sini .... Sekarang kamu kuburkan ayahmu ya ..."
Anak si tionghoa mengkerut keheranan :"Loh, kok jenazahnya ditaruh dibelakang sih gus, biasanya kan nyolati jenazah, jenazahnya di depan.."
Gusdur menjawab : "Ya itu untuk jenazah yg sudah islam, bapakmu kan belum islam, jadi disolatinnya di belakang biar ngeliatin yg solat, biar belajar dulu ...."
0 komentar:
Post a Comment