adsbygoogle.js'/> Aku ingin jadi penulis dan aku yakin aku jadi penulis | Tulisan Khozin_99
Home » » Aku ingin jadi penulis dan aku yakin aku jadi penulis

Aku ingin jadi penulis dan aku yakin aku jadi penulis

Written By Khozin_99 on Friday, 11 April 2014 | 4/11/2014 09:21:00 am

Sekarang ini sangat banyak orang yang ingin jadi penulis. Padahal, pada masa kakek-kakek kita masih produktif, jadi penulis itu hanya dipandang seperempat mata. Coba bayangkan jika yang berpandangan seperti itu WNI keturunan Tionghoa, angkanya akan berubah menjadi seperdelapan, kalau nggak seperenambelas! 

Namun, sekonyong-konyong, bagai dimuntahkan, dunia berubah. Buku, artikel dan berbagai bahan bacaan menjadi kebutuhan. Peruasahaan penerbit buku pun menjamur hingga ke dalam gang. Salah satu dampak positifnya, jadi penulis, fiksi maupun non fiksi, merupakan cita-cita yang tak kalah gelegar dari menjadi dokter ataupun pilot. 

Baiklah, dalam postingan ini kita hanya membahas tentang penulis fiksi, terkhusus penulis novel, yaitu: penulis yang menjadikan imajinasi sebagai modal dasar. Tapi jangan lupa, ada satu syarat lagi yang harus dimiliki seseorang sebelum bercita-cita jadi penulis: tidak buta huruf! 

Jika anda buta huruf, jangan baca postingan ini! Apalagi bercita-cita jadi penulis. 

----- (kalian menertawakan kebodohanku kan? Jika ada diantara kalian yang tidak tertawa, berarti kita sama bodohnya hahahaha... ) ----- 

Berbicara tentang imajinasi, aku teringat ketika Einstein berbisik padaku disuatu subuh, katanya: Imagination is more important than knowledge

Wow.. unbelievable! 

Siapa yang tak mengenal Albert Einstein? Seorang ilmuwan yang sempat menyesali beberapa temuan hebatnya. Tapi mengapa ia berucap seperti itu? Bukankah ia kesohor karena pengetahuannya? 

Mungkin, ini hanya pikiran nyelenehku, sebelum mengungkapkan kalimat itu, episentrum yang sejatinya berada dibawah permukaan bumi, sedang bertandang ke lapisan terdalam benaknya. Lalu mengoncang-goncang kepala si Einstein hingga isinya semakin encer bak susu kental diguyur air panas. 

-------------------- 

Saat ini, aku kurang berminat tuk membahas tentang dasar pemikiran Einstein berucap seperti itu. Aku justeru lebih tertarik pada kalimatnya. “Imajinasi jauh lebih penting dari pengetahuan”. Tolong berhenti membaca dan mari sama-sama kita pikirkan maksud ucapan Einstein itu. 

tik...tok...tik...tok...tik...tok...tik...tok...tik...tok...tik...tok..... 

Sudah tahu apa maksudnya? 

Oke.. kalau sudah tahu, berarti kita nggak perlu membahas lagi tentang maksud kalimatnya, ya kan? 


Ucapan Einstein tadi telah terbukti pada J.K. Rowling. Dialah manusia yang paling bertangungjawab atas munculnya tokoh penyihir tampan. Siapa yang tak kenal Harry Potter? Penyihir yang meluluhlantakkan hati isteriku karena, kata isteriku: senyumnya dahsyat! Kata isteriku lagi: senyum penyihir itu hanya beda serambut dengan senyumku

Kalimat terakhir telah membesarkan hatiku, lebih tepatnya, kubesar-besarkan. 

Sekarang kita kembali ke J.K. Rowling. Tentu saja, orang-orang yang berkeinginan jadi penulis novel terkenal, akan termotivasi pada keberhasilan J.K. Rowling yang kekayaannya melebihi Ratu Elizabeth II. Coba bayangkan seberapa banyak itu! 

Selain itu, imajinasi yang Einstein maksud terbukti juga pada Kate DiCamilio yang berimajinasi dalam dunia anak-anak seperti karyanya The Tale of Despereaux. Dan Brown dengan Da Vinci Code, Sidney Sheldon denganNaked Face, Michael Crhichton dengan Jurassic Park, Jody Piccoult denganMy Sister Keeper, Eva Ibotson yang mahir berimajinasi tentang dunia sihir, monster, peri, ataupun hantu. Satu hal yang jadi keunikan, Eva Ibotson tidak membuat pembaca ketakutan tapi malah tergelak terkekeh-kekeh ataupun terharu seperti dalam novel Drakula Mencari Isteri. Selain itu, ada Paulo Coelho, John Grisham, Stephen King, Enid Blyton, Neil Gaimann dan ribuan penulis lain. 

Sepertinya, pikiran kita terlalu jauh melanglang jagat tuk sekedar menjadikan penulis novel asing sebagai motivator dan sumber inspirasi. Sekarang, aku ingin bertanya, siapa penulis novel Indonesia yang jadi idola kalian? 

Aku yakin, jawabannya Andrea Hirata, iya kan? 
Kalaupun tebakanku meleset, ya nggak jauh-jauh, paling-paling pun Habiburrahman El Shirazy, Jenar Mahesa Ayu, Andre Aksana, Dewi Lestari, Asma Nadia, ataupun Helvy Tiana Rosa. 

Tapi, siapapun penulis novel yang jadi idola kalian, yakinlah bahwa sebelum jadi penulis novel terkenal, mereka membekali diri dengan pengetahuan. Mereka tidak akan jadi penulis hebat jika hanya mengandalkan bakat menulis yang Allah beri. 

Setelah memiliki pengetahuan yang cukup, kolaborasikan pengetahuan itu dengan imajinasi. 

Pertanyaannya: pengetahuan di bidang apa? Harus kuliah dimana tuk jadi penulis? 

Untuk jadi penulis tidak harus memiliki ijazah formal tertentu. Siapa saja bisa jadi penulis, tak ada sangkut paut dengan disiplin ilmu. Seorang teman pernah berbiara padaku disebuah acara peluncuran novel, katanya, penulis novel yang berlatar belakang pendidikan bukan sastra, justeru lebih berpeluang menghasilkan karya yang lebih variatif dalam tema dan tata bahasa, dan itu akan jadi keunikan tersendiri. 

Pertanyaan yang lain lagi: apa yang akan saya tulis? Saya tidak memiliki ide? 

Sebenarnya ide ada dimana-mana. Kita bisa menulis tentang apa saja. Tentang kehidupan, keahlian, negeri antah berantah yang hanya ada dalam imajinasi, atau apa saja yang dialami, dilihat atau didengar. 

Masyarakat sendiri yang akan menilai. Jika tulisan itu unik dan menarik, pastinya akan dapat diterima. Jika novel itu jadi best seller, pastinya kan menjadi sumber penghasilan yang jauh lebih tinggi dari kata lumayan. Dan tentu saja, kita jadi orang kaya! 

Mau? 

Jika jawabannya adalah ya, mulailah menulis dari sekarang! 

Penulis-penulis novel yang sudah terkenal itu akan terus bertambah jumlahnya. Tidak tertutup kemungkinan bahwa sebentar lagi, atau tahun depan, atau dua tahun yang akan datang, kita akan jadi penulis novel terkenal berkat imajinasi yang kita tuangkan ke dalam tulisan. 

Silahkan berimajinasi, bumbui dengan pengetahuan, dan mulai menulis dari sekarang! 

“Aku ingin jadi penulis dan aku yakin aku jadi penulis”.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tulisan Khozin_99 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger