adsbygoogle.js'/> CERITA MENYENANGKAN DAN MENGHARUKAN SELAMA KKN | Tulisan Khozin_99
Home » » CERITA MENYENANGKAN DAN MENGHARUKAN SELAMA KKN

CERITA MENYENANGKAN DAN MENGHARUKAN SELAMA KKN

Written By Khozin_99 on Wednesday, 16 October 2013 | 10/16/2013 12:08:00 pm

KKN 2013 PENUH BERKAH



Mungkin ini adalah salah satu dari beberapa pengalaman yang ingin saya ceritakan kepada sahabat semua. Pengalaman yang mengenang dan dapat saya ceritakan ini baru saja saya alami. Sudah seminggu ini saya berada dirumah setelah sebulan penuh menghuni desa orang lain. Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir saya telah melewati salah tugas yang sangat berat sih, tapi enak koq setelah dijalani. Tugas ini adalah KKN, tau kan kepanjangan KKN, bukan Kura – Kura Ninja lho....., KKN adalah kuliah kerja nyata, dimana disini kita belajar bermasyarakat di sebuah desa. Dimana dalam hal ini saya jadi teringat salah satu nasehat dosen saya, begini nasehatnya “ Dikampus kita belajar untuk di uji, di masyarakat kita di uji untuk belajar”. Ternyata nasehat itu kalau diresapi ada benarnya juga sih. Pada tanggal 19 Agustus 2013, pada saat itulah KKN dimulai, para mahasiswa telah bersiap dengan persiapan masing – masing. Setelah semua berkumpul di halaman kampus, para peserta mendengarkan ceramah dan pemberangkatan yang langsung dipimpin bapak Rektor tercinta....
Setelah acara pembukaan dan pemberangkatan selesai, para peserta bersiap meluncur ke lokasi KKN masing – masing. Alhamdulillah lokasiku tak begitu jauh dri kampus maupun dari rumah. Sebelum tiba dilokasi saya dan peserta lainnya mendapat sambutan penerimaan dari bapak camat. Acaranya tak berlangsung lama, setelah itu saya dan rombongan kelompok menuju desa yang ditempati. Alhamdulillah setelah tiba di desa, kelompokku mendapatkan tempat yang begitu cocok dengan apa yang kita inginkan. Tempat yang cocok buat bermalam selama sebulan. Tapi kita dipisah dengan anak cewek. Ok tak masalah dipisah, karena masih satu desa Cuma beda RT saja.
Hari pertama dilokasi kita disambut dengan baik dengan Pak Kades dan keluaraga yang rumahnya ditempati kelompok kami.  Selanjutnya kita bersih – bersih dan menaruh barang bawaan kami yang begitu banyak, seperti orang pindah rumah gitu. Dalam benak saya ternyata jadi mahasiswa itu tidak seperti yang orang bayangkan, dalam pikiranku mahasiswa  adalah agent of change. Dimana kita dituntut bisa memberikan perubahan. Dalam hati saya timbul pertanyaan “ perubahan apa yang akan terjadi setelah KKN?.  Setelah begitu lama termenung tak terasa suadah hampir malam, dan agenda selanjutnya adalah bersilahturahim dengan warga sekitar.
Hari mulai berganti, tiba saatnya para peserta KKN menjalankan agenda kegiatan yang sudah disusun sebelumnya. Agenda kelompok kami pada minggu pertama difokuskan pada adaptasi dan pengenalan lebih jauh mengenai kondisi desa, mulai dari pengenalan bidang pendidikan & keagamaan, pengenalan bidang Kelembagaan, bidang hukum, bidang perekonomian, bidang kesehatan, bidang lingkungan. Selama adaptasi dan pengenalan ini, banyak kisah seru yang terjadi. Banyak hal – hal baru yang mungkin kita tidak diajarkan di kampus kita dapat ketika bermasyarakat. Salah satunya kita diajarkan bahwa untuk menarik simpati masayarakat itu tidak mudah, ada salah satu hal yang mungkin tidak pernah saya lupakan sampai saat ini, ketika hendak pergi jama’ah shalat ke masjid saya dan salah satu teman saya dikatai seorang warga “PENGGAWEAN OPO KLUYAR – KLUYUR IKU “ (jawa; red). Mendengar kata itu saya pun hanya bisa tersenyum, padahal dalam hati saya, ingin rasanya grogali watu. . . he he he. Inilah kesabaran kita di uji, bahwa bersabar itu perlu di uji agar bisa menjadi sabar.
Kejadian menarik lagi yang ingin saya ceritakan adalah ketika mengisi agenda di TPQ. Pada waktu itu kebetulan saya dan salah satu teman saya mendapat tugas mengajar di TPQ desa setempat, setelah magrib saya dan teman saya berangkat ke lokasi. Tiba dilokasi, saya menuju salah satu ruangan kelas, tak disangka para santri berhamburan keluar dan ada yang menangis, dikira saya dan teman saya adalah dokter yang mau menyuntik (apa benar saya mirip dokter ya, dalam benak saya. . . .heheheheheh).
Menginjak minggu ke-2, dimana minggu ini mulai menjadi hari – hari menjelang sibuk. Pada minggu ke-2 ini banyak agenda yang harus dikerjakan, mulai dari kegiatan di desa, di kecamatan dan lembaga pendidikan. Kebetulan bidang yang menjadi tanggung jawab saya adalah bidang pendidikan & keagamaan, yang mana bidang ini adalah bidang paling sibuk dan tersibuk. Pagi mengajar di sekolah, sore mengajar TPQ, mengisi ceramah di mushola, menjadi imam sahat wajib,bahkan juga harus mengadakan seminar kurikulum 2013, pelatihan perawatan jenazah dan lain sebagainya. Ini adalah tantangan sekaligus pembelajaran bagi diri saya bahwa menjadi mahsiswa itu harus multitalent (Tangan bekerja, otak berpikir, hati berdzikir......................asyikk). Otak ini terpaksa harus berpikir ekstra, sampai berat badanpun turun ( Alhamdulillah........................)
Minggu ke-2 berlalu, berganti minggu ke-3, dimana minggu ini menjadi minggu puncak kesibukan KKN. Banyak program kerja dilaksanakan sehingga harus banting tulanng mencari dana kesana kemari, bahkan hingga terjadi konflik internal yang menyebabkan terjadi perpecahan beberapa hari ( disinilah kita dapat melihat bahwa tidak semua mahasiswa itu dewasa, bahkan ada juga yang bersifat seperti anak Tk......). Alhamdulillah dengan doa dan semangat kebersamaan bisa bersatu kembali ( inilah kisah yang paling mengharukan, seperti di film..........hehehehe ).
Setelah minggu ke-3, kini kita sampai pada minggu ke-4, dimana minggu terakhir dan kegiatan yang dijalani juga agak berkurang. Minggu ini kita mengadakan banyak kegiatan perlombaan untuk masyrakat, anak – anak dan melakukan acara penutupan KKN dengan mengadakan pentas seni. Tidak sampai disitu para peserta KKN juga disibukkan pada pembuatan laporan, mulai laporan individu, laporan bidang dan laporan kelompok. Akhirya tanggal yang ditunggu – tunggu tiba, yaitu tanggal selesainya KKN. Dengan hati yang sedih bercampur bahagia kita berpamitan dengan masyarakat, dengan sekolah yang kita ajar dan perangkat desa setempat. Mungkin ini kisah singkat yang bisa saya ceritakan yang bisa kita ambil pelajarannya. Bahwa intinya ““ Dikampus kita belajar untuk di uji, di masyarakat kita di uji untuk belajar”.
Adapun hikmah dari KKN ini saya bisa mengambil pelajaran bahwa kepala setiap orang itu isinya tidak sama, dan butuh kesabaran untuk menyamakan walau tidak harus sama,


Selamat Belajar!  Semangat Berkeja , tetap bersatu walaupun berbeda ^_^
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tulisan Khozin_99 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger