adsbygoogle.js'/> METODE SIMULASI “PERMAINAN SIMULASI UNTUK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM” | Tulisan Khozin_99
Home » » METODE SIMULASI “PERMAINAN SIMULASI UNTUK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”

METODE SIMULASI “PERMAINAN SIMULASI UNTUK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”

Written By Khozin_99 on Friday, 14 June 2013 | 6/14/2013 09:23:00 pm



A.     PENGERTIAN DAN TUJUAN METODE SIMULASI
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.
Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat

B.     Tujuan Metode Simulasi
1.      melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari,
2.      memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip,
3.      melatih memecahkan masalah, 
4.      meningkatkan keaktifan belajar, 
5.      memberikan motivasi belajar kepada siswa, 
6.      melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,
7.      menumbuhkan daya kreatif siswa, dan
8.      melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

C.     Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
1)      Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
Ø  Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
Ø  Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
Ø  Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa. 
Ø  Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
Ø  Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.

2)      Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
Ø  Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Ø  Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
Ø  Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

D.     Jenis-jenis Simulasi dan Langkah – langkah simulasi
Simulasi terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:
1.      Sosiodrama. Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
2.      Psikodrama. Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis
3.      Role Playing. Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang.
4.      Peer Teaching. Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru.
5.      Simulasi Game. Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan.

E.     Langkah – Langkah Simulasi
1.      Persiapan Simulasi
Ø  Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
Ø  Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
Ø  Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
Ø  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2.      Pelaksanaan Simulasi
Ø  Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
Ø  Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
Ø  Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
Ø  Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3.      Penutup
Ø  Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
Ø  Merumuskan kesimpulan.

F.      PENGERTIAN PERMAINAN SIMULASI
Permainan adalah suatu aktivitas yang menyenangkan, ringan bersifat kompetitif,atau kedua-duanya.
Permainan merupakan aktivitas yang dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa
Permainan simulasi adalah permainan yang di maksudkan untuk merefleksikansituasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya.
G.    TUJUAN REMAINAN SIMULASI
Membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial. Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan gabungan antara teknik bermain peranan dengan teknik diskusi. Topik-topik permainan simulasi disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan latar belakang lingkungan anak
Adapun pertimbangan-pertimbangan permainan simulasi adalah sebagai berikut:
1.      Merupakan media yang menarik dan mudah digunakan.
2.      .Memiliki kesederhanaan dalam hal perangkat alat maupun cara memainkannya.
3.      Memiki ketentuan dalam hal membuat dan memainkannya.
4.      Murah, dalam arti perangkat dan bahan-bahan belajar simulasi mudah didapatkan.
5.      Pimpinan permainan simulasi (Fasilitator) tidak harus berasal dari tenaga yang profesional.
6.      Mengandung kegembiraan dalam makna bahwa proses belajar melalui permainan simulasi ini terjadi dalam situasi yang non formal.
7.      Dilakukan dalam suasana belajar berkelompok.
8.      Terjadinya proses permusyawaratan, artinya bagi peserta diberi kesempatan untuk berpartisipasi.
9.      Terjadinya kewajaran dalam dialog  yang tidak dibuat-buat,sehingga menimbulkan keberanian berbicara.
10.  Menggairahkan dan mengasyikkan,   artinya setiap proses belajar berlangsung dikalanagn peserta permainan. 

H.    FAKTOR-FAKTOR DALAM PERMAINAN SIMULASI
1.      Faktor yang menunjang:
a.       Tidak bertentangan dengan hakekat manusia sebagai mahluk bermain ( Homo Luden ).
b.      Praktis, artinya perminan simulasi sangat mudah dilaksanakan karena peraturan-peraturan permainannya dapat dicerna oleh semua usia.
c.       Ekonomis, sarana murah dan mudah didapat.
d.      Tepat guna, permainan dapat menyampaikan informasi kesadaran bersosial, dll.

2.      Faktor penghambat:
a.       Terdapat ketidaksamaan latar belakang dan tingkat pengetahuan fasilitator tentang materi permainan dan pesan-pesan yang ingin dimunculkan.
b.      Adanya pandangan bahwa metode ini mengganggu proses pembelajaran yang lain sehingga menghambat kegairahan bermain kelompok simulasi.
c.       Masih adanya suasana yang kurang menunjang dalam bidang sosial,ekonomi politik, maupun budaya sekitar lingkungan sekolah.

I.       LANGKAH-LANGKAH PERMAINAN SIMULASI

1.      Meneliti masalah yang banyak dialami anak.
2.      Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam permainan itu.
3.      Membuat daftar sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membantu menyelesaikan topik yang akan digarapnya.
4.      Memilih situasi dalam kehidupan sebenarnya yang ada kaitannya dengan kehidupan siswa.
5.      Membuat model atau sekenario dari situasi yang sudah dipilih.
6.      Identifikasi siapa saja dan berapa orang yang akan terlibat dalam permainan tersebut.
7.      Membuat alat-alat permainan simulasi, misalnya: beberan, kartu-kartu pesan, kartu-kartu yang berisi kegiatan yang harus dilakukan untuk mengisi kegiatan selingan, dsb.

J.      CARA MELAKSANAKAN PERMAINAN SIMULASI
1.      Menentukan peserta permainan.
a.       Fasilitator yaitu individu yang memimpin permainan simulasi.
b.      Penulis bertugas mencatat segala sesuatu yang terjadi selama permainan berlangsung.
c.       Pemain yaitu individu-individu yang memegang tanda bermain , menjawab dan mendiskusikan pesan-pesan permainan simulasi.          
d.      Pemegang peranan, yaitu individu –individu yang berperan sebagai orang-orang yang ada dalam sekenario permainan.
e.       Penonton yaitu mereka yang ikut menyaksikan permainan simulasi dan berhak mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan ikut berdiskusi.
2.      Setelah permainan ditentukan, permainan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan langkah-langkah sbb:
a.       Menyediakan alat permainan beserta kelengkapannya.
b.      Fasilitator menjelaskan tujuan permainan. 
c.       Menentukan pemain, pemegang peran dan penulis.
d.      Bermain dan berdiskusi.
3.      Menyimpulkan hasil diskusi setelah seluruh permainan selesai dan mengemukakan masalah-masalah yang belum sempat diselesaikan.
4.      Menutup permainan dan menentukan waktu dan tempat bermain berikutnya.


Gambar
Media Beberan Simulasi

Permainan simulasi yang bertema ” Ibadah konsep dan aktualisasinya “.
Tanda start merupakan tanda memulai permainan.
1.      Kartu Pertanyaan 1: Jelaskan apa sebetulnya yang dimaksud dengan ibadah dan pengklsifikasiannya!
2.      Kartu Pertanyaan 2: Mengapa seorang muslim diwajibkan beribadah?
3.      Kartu Pertanyaan 3: Sebutkan beberapa contoh ibadah berdasarkan pengklasifikasiannya!
4.      Kartu Pertanyaan 4: Bagaimanakah pandangan anda apabila ada seorang yang melakukan kebaikan karena ingin mendapatkan pujian orang? Sebutkan dalil naqli yang menguatkan pendapat anda!
5.      Kartu Hukuman 4: lafalka surat-surat pendek sejumlah 7 surat bersama kelompok anda.
6.      Kartu Pertanyaan 5: Bagaimanakah semestinya Anda sebagai seorang muslim memaknai ibadah dan aktualisasinya di zaman sekarang.
7.      Kartu Hiburan 7: Nyanyikanlah sebuah lagu religi bersama kelompok anda dengan suara yang merdu dan kompak.
8.      Kartu Pertanyaan 8: Jelaskan apa sajakah ibadah-ibadah umum yang dapat dilakukan oleh remaja muslim.
9.      Kartu Hukuman 9: Peragakan cara bersikap yang santun pada orang tua! Lakukan dengan memilih pasangan teman dari anggota kelompok anda!
10.  Kartu Pertanyaan 10: Sebutkan syarat-syarat penting diterimanya suatu ibadah? Bagaimanakah kedudukan niat dalam suatu ibadah?
11.  Kartu Pertanyaan 11: Mengapa masih terdapat sebagian besar saudara muslim kita yang melakukan ibadah sholat tetapi perilakunya masih jauh dari fungsi dan hikmah sholat? Jelaskan!
12.  Kartu Pertanyaan 12: Bagaimanakah seharusnya sikap seorang muslim dalam beribadah (seperti sholat, puasa, haji) agar apa yang dilakukan memberi bekas pada perilakunya?
13.  Kartu Hiburan 13: Buatlah sebuah puisi untuk seseorang yang Anda sayangi dan peragakan didepan teman-teman Anda dengan ekspresi yang menarik! 

K.    Peraturan dalam Permainan Simulasi

1.      Permainan terdiri dari 4-6 siwa, selebihnya sebagai penonton dan guru sebagai fasilitator.
2.      Langkah pertama,salah satu siswa dari kelompok pertama mengambil kertas urutan kemudian membukanya, selanjutnya siswa nomor sesuai yang diambilnya dan membaca pertanyaan, Jika kertas urutan yang diambil adalah hiburan, maka siswa tersebut membuka nomor/angka hiburan dan melaksanakan apa yang diperintahkan.
3.      Setelah membaca pertanyaan, kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan selama kurang lebih 4 menit.
4.      Apabila habis waktu yang ditentukan, salah satu atau keseluruan dari kelompok membacakan hasil diskusi atau melakukan yang diperintahkan dalam pesan didalam kelas..
5.      Jika jawaban tersebut benar, maka giliran kelompok yang kedua mengambil kertas urutan.tetapi jika jawaban salah malah kelompok yang lain bisa menjawab masih salah makadilemparkan pada penonton.kelompok pertama harus melaksanakan hukuman sesuai dengan perintah pada pesan dikolom.
6.      Setelah kelompok pertama melaksanakan hukuman, giliran kelompok kedua mengambil kertas urutan dan seterusnya.
7.      Permainan ini berakhir setelah semu kertas urutan habis. 
Selamat Mempraktekkan

Metode Tersebut
Share this article :

1 komentar:

  1. NUMPANG TANYA, artikel ini sumbernya dari buku apa saja yaa ?

    ReplyDelete



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tulisan Khozin_99 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger