A.
PENGERTIAN DAN TUJUAN METODE SIMULASI
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai
metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan
secara langsung pada objek yang sebenarnya.
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak
semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang
sebenarnya.
Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan
proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara
sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap
suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat
B. Tujuan Metode Simulasi
1.
melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
sehari-hari,
2.
memperoleh
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip,
3.
melatih
memecahkan masalah,
4.
meningkatkan
keaktifan belajar,
5.
memberikan
motivasi belajar kepada siswa,
6.
melatih
siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,
7.
menumbuhkan
daya kreatif siswa, dan
8.
melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
C.
Kelebihan
dan Kelemahan Metode Simulasi
1)
Terdapat
beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode
mengajar, di antaranya adalah:
Ø
Simulasi
dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi
dunia kerja.
Ø
Simulasi
dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
Ø
Simulasi
dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
Ø
Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
Ø
Simulasi
dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
2)
Di samping
memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
Ø
Pengalaman
yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
Ø
Pengelolaan
yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
Ø
Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
D. Jenis-jenis Simulasi dan Langkah – langkah
simulasi
Simulasi terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya:
1. Sosiodrama. Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan
yang menyangkut hubungan antara manusia
2. Psikodrama. Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang
bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis
3. Role Playing. Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran
sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,
mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin
muncul pada masa mendatang.
4. Peer Teaching. Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh
siswa kepada teman-teman calon guru.
5. Simulasi Game. Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi
untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang
ditentukan.
E.
Langkah – Langkah Simulasi
1.
Persiapan
Simulasi
Ø Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak
dicapai oleh simulasi.
Ø Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang
akan disimulasikan.
Ø Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam
simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang
disediakan.
Ø Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2.
Pelaksanaan
Simulasi
Ø
Simulasi
mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
Ø
Para siswa
lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
Ø
Guru
hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
Ø
Simulasi
hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3. Penutup
Ø
Melakukan
diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang
disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan
tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
Ø
Merumuskan
kesimpulan.
F. PENGERTIAN
PERMAINAN SIMULASI
Permainan adalah suatu
aktivitas yang menyenangkan, ringan bersifat kompetitif,atau kedua-duanya.
Permainan merupakan aktivitas yang dilakukan
baik oleh anak-anak maupun orang dewasa
Permainan simulasi adalah permainan yang di
maksudkan untuk merefleksikansituasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang
sebenarnya.
G. TUJUAN REMAINAN
SIMULASI
Membantu siswa untuk
mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial.
Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan gabungan antara teknik bermain
peranan dengan teknik diskusi. Topik-topik permainan simulasi disesuaikan dengan tingkat perkembangan
dan latar belakang lingkungan anak
Adapun
pertimbangan-pertimbangan permainan simulasi adalah sebagai berikut:
1.
Merupakan media yang menarik dan mudah
digunakan.
2.
.Memiliki kesederhanaan dalam hal perangkat alat
maupun cara memainkannya.
3.
Memiki ketentuan dalam hal membuat dan
memainkannya.
4.
Murah, dalam arti perangkat dan bahan-bahan
belajar simulasi mudah didapatkan.
5.
Pimpinan permainan simulasi (Fasilitator) tidak
harus berasal dari tenaga yang profesional.
6.
Mengandung kegembiraan dalam makna bahwa proses
belajar melalui permainan simulasi ini terjadi dalam situasi yang non formal.
7.
Dilakukan dalam suasana belajar berkelompok.
8.
Terjadinya proses permusyawaratan, artinya bagi
peserta diberi kesempatan untuk berpartisipasi.
9.
Terjadinya kewajaran dalam dialog yang tidak dibuat-buat,sehingga menimbulkan
keberanian berbicara.
10. Menggairahkan dan
mengasyikkan, artinya setiap proses
belajar berlangsung dikalanagn peserta permainan.
H. FAKTOR-FAKTOR DALAM
PERMAINAN SIMULASI
1. Faktor yang
menunjang:
a.
Tidak bertentangan dengan hakekat manusia
sebagai mahluk bermain ( Homo Luden ).
b.
Praktis, artinya perminan simulasi sangat mudah
dilaksanakan karena peraturan-peraturan permainannya dapat dicerna oleh semua
usia.
c.
Ekonomis, sarana murah dan mudah didapat.
d.
Tepat guna, permainan dapat menyampaikan
informasi kesadaran bersosial, dll.
2. Faktor penghambat:
a.
Terdapat ketidaksamaan latar belakang dan
tingkat pengetahuan fasilitator tentang materi permainan dan pesan-pesan yang
ingin dimunculkan.
b.
Adanya pandangan bahwa metode ini mengganggu
proses pembelajaran yang lain sehingga menghambat kegairahan bermain kelompok
simulasi.
c.
Masih adanya suasana yang kurang menunjang
dalam bidang sosial,ekonomi politik, maupun budaya sekitar lingkungan sekolah.
I. LANGKAH-LANGKAH
PERMAINAN SIMULASI
1. Meneliti masalah
yang banyak dialami anak.
2. Merumuskan tujuan
yang ingin dicapai dalam permainan itu.
3. Membuat daftar
sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membantu menyelesaikan topik yang akan
digarapnya.
4. Memilih situasi
dalam kehidupan sebenarnya yang ada kaitannya dengan kehidupan siswa.
5. Membuat model atau
sekenario dari situasi yang sudah dipilih.
6. Identifikasi siapa
saja dan berapa orang yang akan terlibat dalam permainan tersebut.
7. Membuat alat-alat
permainan simulasi, misalnya: beberan, kartu-kartu pesan, kartu-kartu yang
berisi kegiatan yang harus dilakukan untuk mengisi kegiatan selingan, dsb.
J. CARA MELAKSANAKAN
PERMAINAN SIMULASI
1.
Menentukan peserta permainan.
a.
Fasilitator yaitu individu yang memimpin
permainan simulasi.
b.
Penulis bertugas mencatat segala sesuatu yang
terjadi selama permainan berlangsung.
c.
Pemain yaitu individu-individu yang memegang
tanda bermain , menjawab dan mendiskusikan pesan-pesan permainan simulasi.
d.
Pemegang peranan, yaitu individu –individu yang
berperan sebagai orang-orang yang ada dalam sekenario permainan.
e.
Penonton yaitu mereka yang ikut menyaksikan
permainan simulasi dan berhak mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan
ikut berdiskusi.
2.
Setelah permainan ditentukan, permainan dapat
dilaksanakan dengan memperhatikan langkah-langkah sbb:
a.
Menyediakan alat permainan beserta
kelengkapannya.
b.
Fasilitator menjelaskan tujuan permainan.
c.
Menentukan pemain, pemegang peran dan penulis.
d.
Bermain dan berdiskusi.
3.
Menyimpulkan hasil diskusi setelah seluruh
permainan selesai dan mengemukakan masalah-masalah yang belum sempat
diselesaikan.
4.
Menutup permainan dan menentukan waktu dan
tempat bermain berikutnya.
Gambar
Media Beberan Simulasi
Permainan simulasi yang
bertema ” Ibadah konsep dan aktualisasinya “.
Tanda start merupakan tanda memulai permainan.
1.
Kartu Pertanyaan 1: Jelaskan apa sebetulnya
yang dimaksud dengan ibadah dan pengklsifikasiannya!
2.
Kartu Pertanyaan 2: Mengapa seorang muslim
diwajibkan beribadah?
3.
Kartu Pertanyaan 3: Sebutkan beberapa contoh
ibadah berdasarkan pengklasifikasiannya!
4.
Kartu Pertanyaan 4: Bagaimanakah pandangan anda
apabila ada seorang yang melakukan kebaikan karena ingin mendapatkan pujian
orang? Sebutkan dalil naqli yang menguatkan pendapat anda!
5.
Kartu Hukuman 4: lafalka surat-surat pendek
sejumlah 7 surat bersama kelompok anda.
6.
Kartu Pertanyaan 5: Bagaimanakah semestinya
Anda sebagai seorang muslim memaknai ibadah dan aktualisasinya di zaman
sekarang.
7.
Kartu Hiburan 7: Nyanyikanlah sebuah lagu religi
bersama kelompok anda dengan suara yang merdu dan kompak.
8.
Kartu Pertanyaan 8: Jelaskan apa sajakah
ibadah-ibadah umum yang dapat dilakukan oleh remaja muslim.
9.
Kartu Hukuman 9: Peragakan cara bersikap yang
santun pada orang tua! Lakukan dengan memilih pasangan teman dari anggota
kelompok anda!
10. Kartu Pertanyaan
10: Sebutkan syarat-syarat penting diterimanya suatu ibadah? Bagaimanakah
kedudukan niat dalam suatu ibadah?
11. Kartu Pertanyaan
11: Mengapa masih terdapat sebagian besar saudara muslim kita yang melakukan
ibadah sholat tetapi perilakunya masih jauh dari fungsi dan hikmah sholat?
Jelaskan!
12. Kartu Pertanyaan
12: Bagaimanakah seharusnya sikap seorang muslim dalam beribadah (seperti
sholat, puasa, haji) agar apa yang dilakukan memberi bekas pada perilakunya?
13. Kartu Hiburan 13:
Buatlah sebuah puisi untuk seseorang yang Anda sayangi dan peragakan didepan
teman-teman Anda dengan ekspresi yang menarik!
K. Peraturan dalam
Permainan Simulasi
1. Permainan terdiri dari 4-6 siwa, selebihnya sebagai
penonton dan guru sebagai fasilitator.
2. Langkah pertama,salah satu siswa dari kelompok pertama
mengambil kertas urutan kemudian membukanya, selanjutnya siswa nomor sesuai
yang diambilnya dan membaca pertanyaan, Jika kertas urutan yang diambil adalah
hiburan, maka siswa tersebut membuka nomor/angka hiburan dan melaksanakan apa
yang diperintahkan.
3. Setelah membaca pertanyaan, kelompok mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan selama kurang lebih 4 menit.
4. Apabila habis waktu yang ditentukan, salah satu atau
keseluruan dari kelompok membacakan hasil diskusi atau melakukan yang
diperintahkan dalam pesan didalam kelas..
5. Jika jawaban tersebut benar, maka giliran kelompok
yang kedua mengambil kertas urutan.tetapi jika jawaban salah malah kelompok
yang lain bisa menjawab masih salah makadilemparkan pada penonton.kelompok
pertama harus melaksanakan hukuman sesuai dengan perintah pada pesan dikolom.
6. Setelah kelompok pertama melaksanakan hukuman, giliran
kelompok kedua mengambil kertas urutan dan seterusnya.
7. Permainan ini
berakhir setelah semu kertas urutan habis.
Selamat
Mempraktekkan
Metode Tersebut
NUMPANG TANYA, artikel ini sumbernya dari buku apa saja yaa ?
ReplyDelete