innamaddunya kabaitin
nasjuhu min 'ankabut
dunia bagaikan tenunan yang rapuh
yang terbuat dari tenunan laba-laba
Tak ada yang kekal di dunia ini, semua akan menujun kemusnahan. kecuali Dzat yang Maha Agung. Tapi, sebelum hal itu menimpa kita, setidaknya isilah kehidupan ini dengan hal yang bermanfaat. apalagi di masa muda ini, rajin- rajinlah menuntut ilmu.
ta'allam fi bi annal ilma zainul li ahlihi"
wa fadzlun wa 'inwani likullil mahamidi
wakun mustafidan kulla yaumin ziyadah
minal 'ilmi wasbah fi bukhuril faweaidi
gapailah ilmu, karena dia merupakan perhiasan,
keutamaan dan berbagai pujian bagi pemiliknya.
jadilah seorang yang pandai mencari daya guna ilmu
setiap saat da arungilah samudara ilmu
Aku berpikir sejenak, betapa beruntungnya orang tersebut hingga mampu menggapai dan berenang pada samudra ilmu. Lalu aku bertanya padanya, bagaimanakah aku dapat mencapai ilmu. apakah hanya dengan belajar saja, tapi mengapa semua yang aku lakukan selalu tidak membawa hasil.selalu nihil. Tapi dia jelskan padaku faktor tercapainya suatu ilmu padaku. Dia katakan padaku bahwa aku tak perlu memaksakan diri, karena ilmu adalah cahaya. cahaya Allah akan datang dengan sendirinya, yang diperlukan adalah kita tetap optimis dan yakin bahwa cahaya ilmu itu akan datang menghampiri.
alala tanalul ilma illa bi sittatin
saunbika 'an majmu 'iha bi bayanin
duka in wa hirsin wasthibarin wa bulghotin
wa irsyadi ustadi wa thuli zamanin
ingatlah!!ilmu hanya bisa dicapai dengan 6 faktor
akan kujelaskan tentang semuanya
pertama; kecerdasan, kedua; kemauan, ketiga; keuletan,
keempat; tersedianya biaya, kelima; petunjuk guru, keenam; waktu yang lama
sakutu ila waki'in su a khaduy
fa arsyidani ila tarkil ma'asyi
wa 'alamani bi annal 'ilma nurun wa nurullahi la yahdi li'asi
aku mengadu pada guruku, waki' tentang lemahnya hafalanku. Beliau
menunjukan padaku untuk meninggalkan maksiyat.
Dan mengajarkan padaku bahwa ilmu adalah cahaya,
cahaya Allah tidak akan diberikan pada orang
yangmelakukan maksiyat.
jika ingin benar-benar berhasil dalam ilmu, dia harus membersihkan diri dari maksiyat. Mungkin itulah makna yang terkandung dari seorang santri. Sebuah kata yang bermakna 3 kesucian, yakni mereka harus bebas daei 3 perkara. Main, minum, dan maksiyat. Oleh itu, ilmu saja tak cukup bila tak ada taqwa dalam dirinya. Banyak mereka yang berilmu, tapi tak jarang dari mereka yang menggunakan pada jalan yang salah. Bahkan, ilmu seolah mereka jadikan sebagai alat yang dapat merugikan orang lain.
khayatul fatawallahi bil ilmi wattuqo
idza lam yakuna la'tibaroli dzatihi
demi Allah!!kehidupan seorang pemuda hanya dengan ilmu
dan takwa. Apabila keduanya tidak ada maka menjadi
pemuda tidak berguna
Kata-katanya bagaikanpetir yang menyambar tepat di hati. Darinya, kutemukan obat dari keputus asaanku selama ini. motivasi pembangun diri, sebuah keyakinan.
idzal fata hasba' tiqodihi rufi'
wa kullu man lam ya'taqid lam yantafi'
kemuliaan seorang pemuda tercermin dengan memiliki
keyakinan tinggi (optimisme). Dan barangsiapa yang tidak
memiliki keyakinan maka tidak bisa memberi manfaat.
Angin bertiup sepoi-sepoi, suasana di taman itu sangat damai sekali.Terdengar suara gemericik air kolam
di sebelah aku duduk.
Wa awwalul ghoibil qitru
Wa awwalul hubban nadru
Permulaan mendung dari hujan,
dan permulaan cinta dari pandangan mata
Di masa muda, seseorang tak lepas dari kata cinta.Semua pernah mengenalnya. Begitupun dia.Seseorang yang sedang jatuh cinta, yang ada hanyalah bayangan kekasihnya. Dia tak tenang sebelum dapat berjumpa dengan kekasihnya itu.
Waallahi ma farihat illa bidzikrik
Fiddahri ma baqiyat illa bidzikrik
Demi Allah, hati ini tak tenang dan terus mengenangmu,
selama hatiku teringat padamu
Ya 'azizi wa maniyyati wastiyaqi
Thola syauqi mata yakunu liqo'i
wahai pujaanku, harapanku, rinduku. Lama
nian penantian ini? kapankah kita bertemu
Dia terus bertanya-tanya tentang kekasihnya. Entah mengapa rasa cintanya begitu besar, walau cobaan demi cobaan harus dia lalui demi mendapatkan cinta sang kekasih. Aku lirih mendengarnya.
Mawaddatuhu tadumu likulli haulin
Wa hal kulla mawaddatuhu tadumu
Rasa cinta ini langgeng walau banyak aral melintang,
apakah rasa cintaku padanya juga sama?
Sesuatu yag memberi kebahagiaan. Cinta yang kekal dan abadi, tidak menuju pada kemusnahan dan kerusakan, yang tidak hanya memberi kebahagiaan di dunia tapi juga di alam kelak. Cinta kepada sesama makhluk hanyalah bersifat sesaat yang setiap saat berkurang, dan pada akhirnya hilang oleh waktu. raihlah cintamu, cinta kepada Rasul. Karena dialah pemberi kasih sayang dan cinta yang sesungguhnya. Cintailah dia, jika kelak kau ingin bersamanya.Di hari itu, sungguh hari yagberharga bagiku. Karena dia, aku mengenal pelajaran berharga tentang dunia, menuntut ilmu, cinta, hingga sebuah motivasi diri.
Akhirnya, di sore itu terlihat matahari kemerah-merahan di ifuk barat. Pertanda hari mulai berganti malam. lekas akumohon diri hendak berpamitan.Langkahku terasa ringan, tak sabar menyambut hari esok.
Lirrof'i wannasbi wa jarrona sholah
Ka'arif bina fa innana nilnal munah
Kelak di masyarakat jadilah kamu seperti dhomir "Na",
yaitu ketika kamu berkedudukan tinggi ( Lirrof'i),
atau orang yang dimuliakan (Linnasbi), atau rakyat biasa (Jarri),
tetap konsisten dalam berdakwah
Ilahi lastu lil firdausi ahlan
Wala aqwa 'ala naril jahimi
Fababli taubatan waghfir dzunubi
Fa innaka ghofiru dzanbil 'adzimi
0 komentar:
Post a Comment