.png)
.png)
Tulisan menarik untuk renungan dan inspirasi kita
Sebenarnya Tuhan itu tidak pernah mengazab bangsa Indonesia. Tuhan dieeemmm aja, Indonesia hancur sendiri, karena bangsa Indonesia senang menghancurkan dirinya sendiri. Justru Tuhan yang selalu bermurah hati menolong Indonesia.
Contohnya di berita tentang ditangkapnya bupati bogor yg ketahuan disuap oleh perusahaan untuk pembebasan lahan. Andai 2000-an hektar di Bogor ini sukses jadi kawasan perumahan elit, entah bagaimana volume banjir di Jakarta nanti...
Indonesia rusak sak sak seperti sekarang, aslinya muaranya cuma satu hal; gara-gara duit.
Orang cerdas di Indonesia itu luar biasa banyak, tapi hampir semua tunduk pada duit. Akhirnya, jadi pura-pura bodoh semua, karena ingin dapet duit.
Ujian Nasional (UN) terbukti puluhan tahun tidak mencerdaskan bangsa, tapi kenapa dipertahankan? Karena duit. Cuma itu. UN itu perputaran uangnya sekitar 600 milyar rupiah. Mulai dari menteri, hingga kepala sekolah, semua dapat duit.
Kenapa soal-soal UN tiap tahun bocor? Karena pihak polisi juga "nggobloki", karena udah dikasih duit. Kebocoran UN gampang sekali ditelusuri. Jangan investigasi sekolah-sekolah, cukup investigasi tim pembuat soal UN.
Ini mirip kasus bank Century. Berputar-putar banyak pihak, tapi semua penyidik tidak berani interogasi Presiden SBY dan Ibas.
PKS pun demikian. PKS tidak sedang dakwah, PKS cuma ingin dapet duit. Kalau PKS benar-benar ingin dakwah, seharusnya kantor pusat PKS di Papua sana. Buat apa berdakwah di pulau Jawa yang sudah disesaki umat Islam?
Indonesia sangat amat mungkin menjadi mercusuar dunia. Amerika Serikat digabung dengan Uni Eropa plus Jepang, Indonesia pasti lebih menang. Syaratnya sederhana sekali, para pemimpinnya tidak suka duit. Dari level presiden sampai lurah. Cukup itu.
Nanti bagian yang membangun itu para cendekiawan dan yang menjaga itu para agamawan.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lebih cerdas daripada bangsa Israel, tapi belum pernah mendapat kesempatan memiliki pemerintahan yang bersih. Buktinya, ada PULUHAN RIBU anak bangsa yang kini bekerja di luar negeri dan mendapat jabatan strategis. Buktinya, ada RATUSAN RIBU mahasiswa yang kini menimba ilmu di luar negeri, karena kualitas mereka memang diakui.
Tidak banyak yang tahu, karena memang tidak boleh diberitahu. Jangan salahkan mereka semua tidak kembali, karena mereka pasti dikucilkan pemerintah. Indonesia saat ini hanya boleh dibangun oleh adiknya, kakaknya, iparnya, keponakannya, atau sepupunya seorang pejabat. Demi mengamankan pasokan duit...
Duit itu sangat penting dalam hidup, tapi bukan segalanya dalam hidup.
Suami-istri butuh duit untuk bertahan hidup. Tapi, suami-istri bisa cerai karena masalah duit, karena uang haram itu membuat jiwa seseorang lebih menyukai sesuatu yang haram. Makanya, tidak ada koruptor, sekalipun dari PKS, yang tidak punya wanita simpanan.
Seperti nasehatnya Gus Mus, "Kalau ingin kaya raya, jadi pedagang atau pengusaha saja, jangan jadi pejabat."
Sebenarnya Tuhan itu tidak pernah mengazab bangsa Indonesia. Tuhan dieeemmm aja, Indonesia hancur sendiri, karena bangsa Indonesia senang menghancurkan dirinya sendiri. Justru Tuhan yang selalu bermurah hati menolong Indonesia.
Contohnya di berita tentang ditangkapnya bupati bogor yg ketahuan disuap oleh perusahaan untuk pembebasan lahan. Andai 2000-an hektar di Bogor ini sukses jadi kawasan perumahan elit, entah bagaimana volume banjir di Jakarta nanti...
Indonesia rusak sak sak seperti sekarang, aslinya muaranya cuma satu hal; gara-gara duit.
Orang cerdas di Indonesia itu luar biasa banyak, tapi hampir semua tunduk pada duit. Akhirnya, jadi pura-pura bodoh semua, karena ingin dapet duit.
Ujian Nasional (UN) terbukti puluhan tahun tidak mencerdaskan bangsa, tapi kenapa dipertahankan? Karena duit. Cuma itu. UN itu perputaran uangnya sekitar 600 milyar rupiah. Mulai dari menteri, hingga kepala sekolah, semua dapat duit.
Kenapa soal-soal UN tiap tahun bocor? Karena pihak polisi juga "nggobloki", karena udah dikasih duit. Kebocoran UN gampang sekali ditelusuri. Jangan investigasi sekolah-sekolah, cukup investigasi tim pembuat soal UN.
Ini mirip kasus bank Century. Berputar-putar banyak pihak, tapi semua penyidik tidak berani interogasi Presiden SBY dan Ibas.
PKS pun demikian. PKS tidak sedang dakwah, PKS cuma ingin dapet duit. Kalau PKS benar-benar ingin dakwah, seharusnya kantor pusat PKS di Papua sana. Buat apa berdakwah di pulau Jawa yang sudah disesaki umat Islam?
Indonesia sangat amat mungkin menjadi mercusuar dunia. Amerika Serikat digabung dengan Uni Eropa plus Jepang, Indonesia pasti lebih menang. Syaratnya sederhana sekali, para pemimpinnya tidak suka duit. Dari level presiden sampai lurah. Cukup itu.
Nanti bagian yang membangun itu para cendekiawan dan yang menjaga itu para agamawan.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lebih cerdas daripada bangsa Israel, tapi belum pernah mendapat kesempatan memiliki pemerintahan yang bersih. Buktinya, ada PULUHAN RIBU anak bangsa yang kini bekerja di luar negeri dan mendapat jabatan strategis. Buktinya, ada RATUSAN RIBU mahasiswa yang kini menimba ilmu di luar negeri, karena kualitas mereka memang diakui.
Tidak banyak yang tahu, karena memang tidak boleh diberitahu. Jangan salahkan mereka semua tidak kembali, karena mereka pasti dikucilkan pemerintah. Indonesia saat ini hanya boleh dibangun oleh adiknya, kakaknya, iparnya, keponakannya, atau sepupunya seorang pejabat. Demi mengamankan pasokan duit...
Duit itu sangat penting dalam hidup, tapi bukan segalanya dalam hidup.
Suami-istri butuh duit untuk bertahan hidup. Tapi, suami-istri bisa cerai karena masalah duit, karena uang haram itu membuat jiwa seseorang lebih menyukai sesuatu yang haram. Makanya, tidak ada koruptor, sekalipun dari PKS, yang tidak punya wanita simpanan.
Seperti nasehatnya Gus Mus, "Kalau ingin kaya raya, jadi pedagang atau pengusaha saja, jangan jadi pejabat."
Sumber https://www.facebook.com/wargaKBGD?fref=ts
0 komentar:
Post a Comment