Untuk membuat sebilah pedang terbaik,
pandai besi harus memanaskannya di tungku dengan suhu memerihkan wajah,
menghantamnya berkali-kali,
menempanya berulang-ulang,
dan itu pekerjaan panjang penuh kesabaran serta ketekunan.
Sekali prosesnya selesai, beres,
maka sepotong besi biasa, tumpul, jelek telah berubah menjadi sebuah pedang tajam, gagah, dan bisa menebas apapun.
Indah sekali.
Begitulah kehidupan ini.
Murid-murid yang baik, para pembelajar kehidupan terbaik,
harus ditempa berkali-kali,
melewati situasi yang berat, jatuh bangun,
melakukan kesalahan, hampir berputus asa,
hingga akhirnya berubah menjadi seseorang yang ‘tajam’ dan bisa menebas ujian kehidupan manapun.
pandai besi harus memanaskannya di tungku dengan suhu memerihkan wajah,
menghantamnya berkali-kali,
menempanya berulang-ulang,
dan itu pekerjaan panjang penuh kesabaran serta ketekunan.
Sekali prosesnya selesai, beres,
maka sepotong besi biasa, tumpul, jelek telah berubah menjadi sebuah pedang tajam, gagah, dan bisa menebas apapun.
Indah sekali.
Begitulah kehidupan ini.
Murid-murid yang baik, para pembelajar kehidupan terbaik,
harus ditempa berkali-kali,
melewati situasi yang berat, jatuh bangun,
melakukan kesalahan, hampir berputus asa,
hingga akhirnya berubah menjadi seseorang yang ‘tajam’ dan bisa menebas ujian kehidupan manapun.
0 komentar:
Post a Comment