Ya Rabb..
Tabir hidupnya adalah sebuah pengorbanan yang berat untuk kuungkap.
Tapi aku harus melakukannya agar aku tahu apakah aku ada dibalik tabir itu.
Ya Rabb..
Satu persatu akan kubuka tirainya.
Satu persatu akan kususun di dalam jiwa ini.
Aku tidak akan menyerah buat melakukannya hingga kutemukan asa tertulis namaku di dalamnya. Aku juga tidak akan melepaskannya jika asa itu memang ada dan tercipta untukku.
Ya Rabb..
Terimakasih telah Engkau berikan dia untuk menemani perjalanan hidupku. Untuk selalu temaniku dalam sepi-sepiku. Untuk temani aku dalam setiap langkahku.
Ya Rabb..
Di penghujung malam ini.
Bukankah saat ini adalah waktu terbaik kita bertemu? Lalu aku akan bersimpuh dan bersujud di hadapan-Mu. Dan kadangkala aku menumpahkan seluruh butiran bening dari sudut mataku.
Ya Rabb..
Betapa seringnya aku mengadu. Betapa seringnya aku menumpahkan keluh kesahku. Bahkan suatu kali aku pernah menuntut-Mu. Untuk selalu memenuhi segala apa yang menjadi keinginanku.
Ya Rabb..
Sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Engkau tak pernah mengutukku dengan segala tumpahan keluh kesahku. Engkau tak pernah berlalu saat aku menjauh dan pergi meninggalkan-Mu. Engkau selalu setia mendengar luapan isi hatiku. Dan Engkau tak pernah bosan untuk terus-terusan melihat butiran beningku terjatuh.
Ya Rabb..
Aku tak akan pernah bosan untuk meneteskan air mataku di hadapan-Mu. Karena hanya Engkau yang mampu menyekanya hingga ke relung hatiku.
Ya Rabb..
Tuntunlah aku dalam cinta terindah-Mu. Ampuni aku dalam balutan pintu Maghfirah-Mu.
Amin Ya Rabbal 'Alamin.
0 komentar:
Post a Comment