HATIMU....HATIKU....HATI KITA.
Imam Abu al-‘Izz al-Hanafi Rahimahullah (Salafus Soleh) berkata, “Tidaklah seorang hamba merahasiakan sesuatu dalam hatinya, melainkan Allah Subhaanahu wata'ala akan menampakannya melalui ucapan lisannya.” (Syarh ath-Thahawiyah)
Subhanallah......ternyata benarlah adanya, ucapan kita adalah gambaran sesungguhnya apa yang ada di dalam hati kita.
Dan akhlaq itu adalah sesuatu yang spontan dan tidak bisa dibuat-buat atau direkayasa. Ketika seorang muslim berakhlaq mulia maka akan terlihat pada saat ia menyikapi apa-apa yang terjadi pada dirinya atau peristiwa yang terjadi disekitarnya.
Sering kita mendapati komen-komen yang beraneka ragam untuk satu peristiwa atau situasi tertentu, ada yang menyikapinya dengan santun, ada yang menyikapinya dengan apriori, bahkan ada yg menulis penuh sumpah serapah, celaan, makian, padahal apa yang kita tulis menunjukkan apa yang ada di dalam hati kita... ya dalam hati kita yang sesungguhnya... Sejahterakah? atau sebaliknya hati kita tidak sejahtera alias penuh penyakit?
Hati seorang mukmin sejahtera adanya,seperti tergambar dlm Quran:
"Dan hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, maka mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (Al-Furqon: 63).
Ucapan,tulisan atau apapun yang lahir dari dalam diri seorang mu'min adalah sesuatu yang mengandung keselamatan karena lahir dari hati yang selamat. Maka mari kita coba renungkan.......mari kita evaluasi.....mari kita lihat..... bagaimana dengan tulisan-tulisan kita? Bagaimana dengan komen-komen yang menghiasi dinding kita ? Dan juga dinding orang lain yang kita kirim komen? Seringkali perilaku, tingkah polah dan pendapat/tulisan seseorang begitu menyita pikiran dan komen-komen kita, tanpa terasa komen yang kita tulis sangat jauh dari etika kesopanan, jauh dari kesantunan, penuh kebencian, amarah tuduhan keji, cemoohan, sedang seorang muslim bukanlah orang yang gemar menuduh, berkata kotor dan keji. Maka mari kita sibukkan diri dengan mengupayakan kepantasan diri di hadapan Allah swt, mulai dari apa yang kita tulis, dan dari apa yang kita ucapkan...semoga.
Imam Abu al-‘Izz al-Hanafi Rahimahullah (Salafus Soleh) berkata, “Tidaklah seorang hamba merahasiakan sesuatu dalam hatinya, melainkan Allah Subhaanahu wata'ala akan menampakannya melalui ucapan lisannya.” (Syarh ath-Thahawiyah)
Subhanallah......ternyata benarlah adanya, ucapan kita adalah gambaran sesungguhnya apa yang ada di dalam hati kita.
Dan akhlaq itu adalah sesuatu yang spontan dan tidak bisa dibuat-buat atau direkayasa. Ketika seorang muslim berakhlaq mulia maka akan terlihat pada saat ia menyikapi apa-apa yang terjadi pada dirinya atau peristiwa yang terjadi disekitarnya.
Sering kita mendapati komen-komen yang beraneka ragam untuk satu peristiwa atau situasi tertentu, ada yang menyikapinya dengan santun, ada yang menyikapinya dengan apriori, bahkan ada yg menulis penuh sumpah serapah, celaan, makian, padahal apa yang kita tulis menunjukkan apa yang ada di dalam hati kita... ya dalam hati kita yang sesungguhnya... Sejahterakah? atau sebaliknya hati kita tidak sejahtera alias penuh penyakit?
Hati seorang mukmin sejahtera adanya,seperti tergambar dlm Quran:
"Dan hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, maka mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (Al-Furqon: 63).
Ucapan,tulisan atau apapun yang lahir dari dalam diri seorang mu'min adalah sesuatu yang mengandung keselamatan karena lahir dari hati yang selamat. Maka mari kita coba renungkan.......mari kita evaluasi.....mari kita lihat..... bagaimana dengan tulisan-tulisan kita? Bagaimana dengan komen-komen yang menghiasi dinding kita ? Dan juga dinding orang lain yang kita kirim komen? Seringkali perilaku, tingkah polah dan pendapat/tulisan seseorang begitu menyita pikiran dan komen-komen kita, tanpa terasa komen yang kita tulis sangat jauh dari etika kesopanan, jauh dari kesantunan, penuh kebencian, amarah tuduhan keji, cemoohan, sedang seorang muslim bukanlah orang yang gemar menuduh, berkata kotor dan keji. Maka mari kita sibukkan diri dengan mengupayakan kepantasan diri di hadapan Allah swt, mulai dari apa yang kita tulis, dan dari apa yang kita ucapkan...semoga.
0 komentar:
Post a Comment