"Bodoh
vs Pintar" ala Om Bob Sadino
Setiap orang punya perjalanan
hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan
perjalanan hidupnya pun tak akan
sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna.
Demikian pula dengan sosok Bob Sadino
yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu
yang dimilikinya keliang kubur
sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini.
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.
1. Terlalu
Banyak Ide -
Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak
ide, sehingga tidak satupun yang
menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin
hanya punya satu ide dan satu
itulah yang menjadi pilihan usahanya.
2. Miskin
Keberanian untuk memulai - Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding
orang “pintar”, kenapa ? Karena
orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak
pertimbangan. Dia nothing to
lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai
Menganalisis -
Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis.
Setiap satu ide bisnis,
dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai
break event point. Orang “bodoh”
tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai
usaha.
4. Ingin Cepat
Sukses -
Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan
kepintarannya termasuk
mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa
dia harus melalui jalan panjang
dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak Berani
Mimpi Besar -
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang
secara logika bisa di capai.
Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia
bermimpi sesuatu, sangat besar,
bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang
lain.
6. Bisnis Butuh
Pendidikan Tinggi -
Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu
tingkat pendidikan tertentu.
Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir
Negatif Sebelum Memulai - Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat
mungkin berpikir negatif tentang
sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak.
Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif
karena harus segera berbisnis.
8. Maunya
Dikerjakan Sendiri -
Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan
semuanya”, sedangkan orang
“bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan,
sehingga harus dibantu orang
lain.
9. Miskin
Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang “Pintar” menganggap sudah
mengetahui banyak hal, tapi
seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple,
“yang penting produknya terjual”.
10. Tidak Fokus - Orang “Pintar”
sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia,
melakukan banyak hal lebih
mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan
lain kecuali fokus pada
bisnisnya.
11. Tidak Peduli
Konsumen -
Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia
merasa semuanya sudah Oke berkat
kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.
Orang “bodoh” ?. Dia tahu
konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan
Kualitas -Orang
“bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena
memang tidak tahu, maka tinggal
diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan
orang “pintar” sering mengabaikan
kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas
-
Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain
karena punya banyak kemampuan dan
peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus
menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu
Pioritas -
Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan
memutuskan banyak hal dalam waktu
sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang
“Bodoh” ? Yang paling mengancam
bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja
Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang “Bodoh” yang hanya
mengandalkan semangat dan kerja
keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses
dalam berbisnis. Dilain sisi
kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok
cerdas.
16.
Mencampuradukan Keuangan - Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh
dengan dengan mencampuradukan
keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah
Menyerah -
Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga
langsung beralih ke bidang lain,
ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali
tidak punya pilihan kecuali
mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan
Tuhan -
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri
sendiri, tanpa campur tangan
“TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal
dan menolong sesama sebagai
ibadah horizontal.
19. Melupakan
Keluarga -
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat
baru memulai menjalankan bisnis
maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku
Buruk -
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan
menganggap dirinya sebagai
seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain,
karena sudah mampu berdiri diats
kakinya sendiri.
Sumber : Bob Sadino
by : RAHMADSYAH
0 komentar:
Post a Comment